tag:blogger.com,1999:blog-41719340492756555612024-02-19T02:40:46.079-08:00The Frame of Love (meraih cinta bersama Allah)YOU are The BEAUTIFUL CROWN...
"Di dalam syurga itu ada BIDADARi-BIDADARI yang sopan menundukkan pandangannya,tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum penghuni syurga yg menjadi suami mereka,dan tidak pula oleh jin" (QS.Ar Rahman:56)The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-58423474771945686752009-08-06T16:13:00.000-07:002009-08-06T05:25:29.290-07:00Mau Tau Ramadhan Kamu Gagal atau Sukses ? (Belajar sama-sama yuuk..)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpD3E1NCIWm2DAFN-7A3IipKCIxwofi5wkT7bz1bMadejVhSP9nQYURb7_0xd8kZ-xE1nPFdcdecdCwUrPwVeEG_AI0DUJtKP5kDI14rK5BnzRuKrpzE2c1_xVbFSWdOK4cDV5yhCtTQ/s1600-h/6536_1081016953641_1472832982_30241131_94078_n.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 151px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpD3E1NCIWm2DAFN-7A3IipKCIxwofi5wkT7bz1bMadejVhSP9nQYURb7_0xd8kZ-xE1nPFdcdecdCwUrPwVeEG_AI0DUJtKP5kDI14rK5BnzRuKrpzE2c1_xVbFSWdOK4cDV5yhCtTQ/s200/6536_1081016953641_1472832982_30241131_94078_n.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366824460457849154" /></a><strong><em><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#cc33cc;">MARHABAN SYAHRU SHIYAM......:-)</span></span></span></em></strong><p><strong><span style="color:#003300;"><em><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"></span></span></em></span></strong></p><p><strong><span style="color:#003300;"><em><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">"</span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Q.S. Al-Baqarah: 183)</span></span></em></span></strong></p><p align="justify"><span style="color:#33ccff;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><em>Di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka lebar-lebar. Namun banyak orang gagal mendapatkan kemuliaannya. </em></span></span></span><span style="color:#33ccff;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Di bawah ini cara-cara menghindarkan diri dari gagal dalam Ramadhan</span></span></span><span style="color:#33ccff;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><em>:</em></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><em><br /></em></span></span></span></p><p align="justify"><strong><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;">1. Kurang melakukan persiapan di bulan Syaban</span></span></span></strong><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><strong><br /></strong>Misalnya, tidak tumbuh keinginan melatih bangun malam dengan shalat tahajjud. Begitupun tidak melakukan puasa sunnah Syaban, sebagaimana telah disunnahkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam. Dalam hadits Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Radhiallaahu anha berkata,“Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan Syaban.”<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>2. Gampang mengulur shalat fardhu</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal shalih.” (Maryam: 59)<br /><br />Menurut Said bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush (meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada waktunya. Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu ashar,<br />ashar menjelang maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya menjelang waktu subuh serta tidak segera shalat subuh hingga terbit matahari. Orang yang bershiyam Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>3. Malas menjalankan ibadah-ibadah sunnah</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Termasuk di dalamnya menjalankan ibadah shalatul-lail. Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang yang shalih.<br /><br />“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.” (Al-Anbiya:90)<br /><br />“Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya.” (Hadits Qudsi)<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>4. Kikir dan rakus pada harta benda</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan shadaqah adalah tandanya. Salah satu sasaran utama shiyam agar manusia mampu mengendalikan sifat rakus pada makan minum maupun pada harta benda,<br />karena ia termasuk sifat kehewanan (Bahimiyah). Cinta dunia serta gelimang kemewahan hidup sering membuat manusia lupa akan tujuan hidup sesungguhnya. Mendekat kepada Allah Subhaanahu wa taala, akan menguatkan sifat utama kemanusiaan (Insaniyah).<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>5. Malas membaca Al-Quran</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Ramadhan juga disebut Syahrul Quran, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam Ramadhan untuk membaca Al-Quran.<br />“Ibadah ummatku yang paling utama adalah pembacaan Al-Quran.” (HR Baihaqi).<br /><br />Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Al-Quran sebagai petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini harus nampak berlanjut setelah Ramadhan pergi, sebagai tanda keberhasilan latihan di bulan suci.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>6. Mudah mengumbar amarah</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;">.<br />Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Saw bersabda:<br />“Orang kuat bukanlah orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai diri ketika marah.”<br /><br />Dalam hadits lain beliau bersabda:<br />“Puasa itu perisai diri, apabila salah seorang dari kamu berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan jangan membodohkan diri. Jika ada seseorang memerangimu atau mengumpatmu, maka katakanlah sesesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>7. Gemar bicara sia-sia dan dusta</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur, makaAllah tidak membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun,maka tiada hajat bagi Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)<br /></span></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;">Kesempatan Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah supaya senantiasa berkata yang baik-baik. Umar ibn Khattab Ra berkata:</span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;">“Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia.” (Al Muhalla VI: 178)<br /></span></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;">Ciri orang gagal memetik buah Ramadhan kerap berkata di belakang hatinya. Kalimat-kalimatnya tidak ditimbang secara masak: “Bicara dulu baru berpikir, bukan sebaliknya, berpikir dulu, disaring, baru diucapkan.”<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>8. Memutuskan tali silaturrahim</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Ketika menyambut datangnya Ramadhan Rasulullah Saw bersabda:<br />“Barangsiapa menyambung tali persaudaraan (silaturrahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya”<br />Puasa mendidik pribadi-pribadi untuk menumbuhkan jiwa kasih sayang dan tali cinta.<br />Pelaku shiyam jiwanya dibersihkan dari kekerasan hati dan kesombongan, diganti dengan perangai yang lembut, halus dan tawadhu. Apabila ada atau tidak adanya Ramadhan tidak memperkuat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan, itu tanda kegagalan.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>9. Menyia-nyiakan waktu</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Al-Quran mendokumentasikan dialog Allah Swt dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main.<br />Allah bertanya: ” Berapa tahunkan lamanya kamu tinggal di bumi?”<br />Mereka menjawab: “Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari. maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.”<br />Allah berfirman: “Kamu tidak tingal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. “Maka apakah kamu mengirasesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenarnya; tidak Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai Arsy yang mulia.” (Al-Mu'minun: 112-116)<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>10. Labil dalam menjalani hidup</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Labil alias perasaan gamang, khawatir, risau, serta gelisah dalam menjalani hidup juga tanda gagal Ramadhan. Pesan Rasulullah Saw:<br />“</span></span></span><em><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;">Sesungguhnya telah datang bulan Ramadhan yang penuh berkah. Allah telah memfardhukan atas kamu berpuasa di dalamnya. Dibuka semua pintu surga, dikunci semua pintu neraka dan dibelenggu segala syetan. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.<br />Barangsiapa tiada diberikan kebajikan malam itu, maka sungguh tidak diberikan kebajikan atasnya.”</span></span></span></em><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"> (HR Ahmad, Nasai, Baihaqi dari Abu Hurairah)<br /><br />Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap, hatinya tenteram, perasaannya tenang dalam menghadapi keadaan apapun.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>11. Tidak bersemangat mensyiarkan Islam</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Salah satu ciri utama alumnus Ramadhan yang berhasil ialah tingkat taqwa yang meroket. Dan setiap orang yang ketaqwaannya semakin kuat ialah semangat mensyiarkan Islam. Berbagai kegiatan amar maruf nahiy munkar dilakukannya, karena ia ingin sebanyak mungkin orang merasakan<br />kelezatan iman sebagaimana dirinya. Jika semangat ini tak ada, gagallah Ramadhan seseorang.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>12. Khianat terhadap amanah</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Shiyam adalah amanah Allah yang harus dipelihara (dikerjakan) dan selanjutnya dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak. Shiyam itu ibarat utang yang harus ditunaikan secara rahasia kepada Allah. Orang yang terbiasa memenuhi amanah dalam ibadah sir (rahasia) tentu akan lebih menepati amanahnya terhadap orang lain, baik yang bersifat rahasia maupun yang nyata. Sebaliknya orang yang gagal Ramadhan mudah mengkhianati amanah, baik dari Allah maupun dari manusia.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>13. Rendah motivasi hidup berjamaah</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Frekuensi shalat berjamaah di masjid meningkat tajam selama Ramadhan. Selain itu, lapar dan haus menajamkan jiwa sosial dan empati terhadap kesusahan sesama manusia, khususnya sesama Muslim. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang berjuang secara berjamaah, yang saling menguatkan.<br />“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam saatu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaf: 4) Ramadhan seharusnya menguatkan motivasi untuk hidup berjamaah.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>14. Tinggi ketergantungannya pada makhluk</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Hawa nafsu dan syahwat yang digembleng habis-habisan selama bulan Ramadhan merupakan pintu utama ketergantungan manusia pada sesama makhluk. Jika jiwa seseorang berhasil merdeka dari kedua mitra syetan itu setelah Ramadhan, maka yang mengendalikan dirinya adalah fikrah dan akhlaq. Orang yang tunduk dan taat kepada Allah lebih mulia dari mereka yang tunduk kepada makhluk.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>15. Malas membela dan menegakkan kebenaran</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Sejumlah peperangan dilakukan kaum Muslimin melawan tentara-tentara kafir berlangsung di bulan Ramadhan. Kemenangan Badar yang spektakuler itu dan penaklukan Makkah (Futuh Makkah) terjadi di bulan Ramadhan. Di tengah gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin berani unjuk gigi, para alumni akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih dan strategis dalam membela dan menegakkan kebenaran. Jika bulan suci ini tidak memberi bekal perjuangan baru yang bernilai spektakuler, maka kemungkinan besar ia telah meninggalkan kita sebagai pecundang.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>16. Tidak mencintai kaum dhuafa</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Syahru Rahmah, Bulan Kasih Sayang adalah nama lain Ramadhan, karena di bulan ini Allah melimpahi hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang ekstra. Shiyam Ramadhan menanam benih kasih sayang terhadap orang-orang yang paling lemah di kalangan masyarakat. Faqir miskin, anak-anak yatim dan mereka yang hidup dalam kemelaratan. Rasa cinta kita terhadap mereka seharusnya bertambah. Jika cinta jenis ini tidak bertambah sesudah bulan suci ini, berarti Anda perlu segera instrospeksi.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>17. Salah dalam memaknai akhir Ramadhan</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memerintahkan seluruh rakyatnya supaya mengakhiri puasa dengan memperbanyak istighfar dan memberikan sadaqah, karena istighfar dan sadaqah dapat menambal yang robek-robek atau yang pecah-pecah dari puasa. Menginjak hari-hari berlalunya Ramadhan, mestinya kita semakin sering melakukan muhasabah (introspeksi) diri.<br /><br />“Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>18. Sibuk mempersiapkan Lebaran</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Kebanyakan orang semakin disibukkan oleh urusan lahir dan logistik menjelah Iedul Fitri. Banyak yang lupa bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat genting yang menentukan nilai akhir kita di mata<br />Allah dalam bulan mulia ini. Menjadi pemenang sejati atau pecundang sejati.<br /><br />Konsentrasi pikiran telah bergeser dari semangat beribadah, kepada luapan kesenangan merayakan Idul Fitri dengan berbagai kegiatan, akibatnya lupa seharusnya sedih akan berpisah dengan bulan mulia ini.<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330033;"><strong>19. Idul Fitri dianggap hari kebebasan</strong></span></span></span><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;"><br />Secara harfiah makna Idul Fitri berarti ari kembali ke fitrah. Namun kebanyakan orang memandang Iedul Fitri laksana hari dibebaskannya mereka dari penjara Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan meninggalkannya, ucapan dan tindakannya kembali cenderung tak terkendali, syahwat dan birahi diumbar sebanyak-banyaknya. Mereka lupa bahwa Iedul Fitri seharusnya menjadi hari di mana tekad baru dipancangkan untuk menjalankan peran khalifah dan abdi Allah secara lebih profesional.<br /><br />Kesadaran penuh akan kehidupan dunia yang berdimensi akhirat harus berada pada puncaknya saat Iedul Fitri, dan bukan sebaliknya.<br />——————-<br />Semoga kit dapat mendapat kemuliannya. Amin...<br /></span></span></span></div><div align="justify"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;">Selamat menyambut ramadhan 1430 H..</span></span></span></div><p align="justify"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;">Wallahu'alam</span></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#006600;">{Source: Aktivis Dakwah Facebook}</span></span></span></p>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-73096253687301951152009-08-06T03:56:00.000-07:002009-08-06T04:07:25.979-07:00Cinta-Mu Kembali Meraihku......>Mutiara Sya'ban<<p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgROouN-n2uHB_ZVVGWWtvt4nFaliKYumEoXOKtL0OyebeQLJVm10kaXaK1yvrpOlIZjE0A6964_r9dNYk3nJ_uN-YjFr09uuauJaKCFviVhtaT_OXmhZwOiMWHqNfU2onSroY-XgmqQ/s1600-h/2766929384_28936326b0_m.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgROouN-n2uHB_ZVVGWWtvt4nFaliKYumEoXOKtL0OyebeQLJVm10kaXaK1yvrpOlIZjE0A6964_r9dNYk3nJ_uN-YjFr09uuauJaKCFviVhtaT_OXmhZwOiMWHqNfU2onSroY-XgmqQ/s400/2766929384_28936326b0_m.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366791201456895682" /></a></p><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">"....Saat aku tau, CINTA itu telah menuntun langkahku.." (Hidayah Feb_2002)<br /></span></span></span></p><p><span style="color:#006600;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Sepenggal kisah itu kembali membuka tabirnya</span></span></span></p><p><span style="color:#006600;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">ada kerinduan yang begitu mendalam...</span></span></span></p><p><span style="color:#006600;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">detik-detik yang membimbing tangan ini untuk terus bersama langkah,</span></span></span></p><p><span style="color:#006600;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">langkah yang ingin selalu menciptakan tapak-tapak perjuangan<br /></span></span></span></p><p><span style="color:#006600;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">detik-detik yang tanpa sengaja membina diri untuk tetap teguh</span></span></span></p><p><span style="color:#006600;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">dengan semua Ujian hidup yg akan terus bergulir</span></span></span></p><p><span style="color:#006600;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">detik-detik yang membuat hati ini selalu berkeras dengan SATU rindu..<br /></span></span></span></p><span style="color:#006600;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">CINTA, dan keinginan yang tak terpendam<br />ruang yang membuat kebahagiaan<br />tak pernah ingin tergantikan...<br />merasakan indahnya perjalanan hidup...</span></span></span><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br />****<br />Saat itu......<br />semua telah sirna<br />bukanlah perkara mudah untuk menjauhkannya<br />ada tangis yang seakan tak bisa dibendung<br />ada keguguan yang sempat merampas ketulusan<br />sehingga ke-egoisan itu meraja bak meraih kemengangan<br />ada kekecewaan pada diri yang tak bisa memilih..<br />memilih.....!<br />kata-kata yang seakan bisa meraih yang dimau<br />sehingga melupakan, bahwa ada yang berhak atas pilihan itu<br />berlebihan....<br />salahkah?<br /><br />Saat itu....<br />keIKHLASAn hadir menjadi perisai<br />bersamaan dengan keSABARan yang tak pernah henti menenangkan<br />meskipun tidak mudah menghilangkah rasa SAKIT...<br />tapi, siapa yang akan disalahkan??<br />tiada yang salah....<br />ini adalah persepsi hati dan pikiran yang tidak sejalan<br />rasional terlalu berlebihan dalam mendeskripsikannya<br />hati yang bersih ini menolak hadirnya<br />meskipun akhirnya mengalir mengikuti<br />sungguh! terlalu mudah untuk berbolak-balik..<br /><br />Saat itu....<br />nilai-nilai kedewasaan itu bak memenuhi kertas yang selama ini kosong<br />diri yang BERSERAH akan semua kehendaknya<br />perlahan, ada senyum yang tersirat<br />tak ada penyesalan, tak ada keinginan untuk semua itu kembali<br />wajah mulai menghadap untuk masa depan yang siap menunggu perjuangan<br />orang-orang yang ingin meraihnya<br />siapa pun dia..<br />meskipun, bayang-bayang itu tak langsung pergi<br />tetap menjadi ujian terberat<br />tapi seiring itu pula, kenyataan menghapusnya<br />bahwa inilah yang mesti diraih<br />lupakan yang tak menjadi nyata!<br />karena ia akan mengikis ghirah itu..<br /></span></span></span><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"></span></span></span></p><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Hingga....semua mengembalikan sosok itu</span></span></span></p><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">sosok yang selalu merintis kekaffahan...</span></span></span></p><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">tak pernah sempurna dengan dirinya</span></span></span></p><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">tapi ingin berjuang keras untuk itu</span></span></span></p><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">mengembalikan hari-hari yang telah hilang dengan kelalain<br /></span></span></span></p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">seolah ingin menebus semunya dengan waktu yang semua orang tak tahu<br />kapan akan berakhir...<br /><br />Tetapi.......<br />di saat gemuruh ibadah melantakkan jiwa<br />semua bersujud dengan alunan bait-bait yang penuh keheningan<br />angin itu menderu bak ingin merobohkan benteng keyakinan<br />yang telah berdiri kokoh<br />ingin mendobrak pintu hati yang mulai tertutup rapi dan terjaga<br />ingin mengacau semua pikir yang telah di tata untuk yang SATU..<br />menerbangkan jasad yang telah bernasyad ingin tetap pada peraduan ini<br />hampir menyerah dan menghadirkan berbagai pertanyaan kekalutan;<br />mengapa mesti hadir, mengapa hanya karenanya<br />semua yang telah diperjuangkan menjadi redup..<br />mengapa mesti dia, tidak yang lain???<br /><br />Izinkan aku menangisi kebodohan ini...<br />kebodohan yang menjebak dalam ranjau yang sangat membahayakan<br />yang jika lalai, tak akan mampu keluar bahkan selamanya akan terjebak disana<br />Inikah seorang hamba yang mengatakan: aku hanyalah manusia biasa?<br />Tidak! semua tidak biasa, tapi harus mempertahankannya dengan luar biasa!<br /><br />Sungguh! semua pun mulai goyah, tapi periasai-Mu berkilau bak MUTIARA:<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#660000;"><em>"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami Telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta" (QS. Al-Ankabut: 2-3)</em></span></span></span><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /><br />Menangis.....biarlah butiran-butiran lembut itu mengekpresikan penyesalannya...<br /><br /></span></span></span><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#330000;"><em>"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat" (QS. Al-Baqarah: 214)</em></span></span></span><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><br /><br />Tubuh itu bergetar hebat, bagai mencabik-cabik hati yang begitu halus ini.<br />Semua bukan apa-apa.<br />Mungkinkah akan kalah dengan Ujian yang sangat tidak sebanding dengan ujian para kekasih Allah? yang rela merelakan semua hidup dan mati hanya untuk-Nya?<br />pertanyaan singkat yang semakin menyudutkan<br />apa yang mesti aku lakukan??? ingin menjerit meneriakkan kalimat itu...<br /><br /></span></span></span><em><span style="color:#330000;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'," (Q.S. Al-Baqarah: 45)<br /><br /></span></span></span></em><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">AllahhuGhafururRahim....<br />La Haulawala Quwwata Illa BillahHil'aliyyil'azim...<br />Diam.<br />membiarkan jasad dan ruh menikmati riak keagungan-Nya<br />membiarkan rinai 'hujan' mata membentuk telaga<br />membiarkan lisan memadukan Tasbih,Tahmid, Tahlil, dan Takbir<br />membiarkan jemari bergetar bersama peluh ampunan<br />seakan hanyut dalam lautan CINTA yang melenakan<br />****<br />Biarkanlah ia berlalu<br />untuk sebuah ibroh dan kenangan yang akan memperkuat perjalanan<br />tak mengapa ia ada..karena ia telah menguji kerapuhan jiwa ini<br />dan menggantikannya dengn keteguhan yang mungkin tak semua orang<br />bisa untuk menggenggamnya..<br /><br />Semakin menemukan makna CINTA yang utuh<br />sungguh! kebahagiaan yang tak tergambar<br />bisa melewati semua tangga ujian<br />yang nanti akan membuat sampai pada tujuan akhir yang ABADI<br />dengan perjalanan yang Indah, meskipun penuh liku..<br /><br />Hari ini.....Kau kembali meraihku<br />mendekapku, menopang kepincangan jalanku<br />menghapus kesedihan dan menggantikannya dengan sirat senyum<br />yang menjadi penghias diri, dan yang sempat hilang beberapa waktu..<br /><br />Seolah Kau ingin mengatakan padaku:<br />Lihatlah! ada jalan yang telah terbuka untuk kau masuki<br />di dalamnya kau akan dapati sebuah kata, "untuk INILAH kau HIDUP"<br />berjuang, demi Kekasih Sejatimu.<br />bukankah kau ingin mengharapkan perjumpaan dengan-Nya kelak,<br />dengan wajah berseri, jiwa yang bersih?<br />dan berda di sisi-Nya Terindah....AMIN.<br />Aku inginkan_Mu...<br /><br />Langit tak selamanya cerah, disapu awan yang menari beriringan indah<br />akan ada mendung dan hujan yang hadir sebagai penggantinya<br />Matahari tak selamanya terik menjadi penerang dunia<br />akan ada bulan yang mendekap dunia dengan malamnya<br />semua terus berganti, seiring ketentuan yang Ia kehendaki<br />semua memberikan hikmah yang dapat kita petik dalam menjalani hidup ini...<br /><br /></span></span></span><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">{Reach My Love: Ibroh Sya'ban yang tak akan terlupakan. Aku mencintai_Mu}</span></span></span></p><p><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"></span></span></span></p>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-72734201469434849562009-08-03T07:26:00.000-07:002009-08-03T07:26:00.220-07:00Merancang Kematian....{Kehidupan Dunia itu tidak lain hanyalah Kesenangan yang Memperdayakan}<div align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFkeBJ__NA_PMJAE7j1VbVv656mLXfmWwDbtM9u9cHphKAET-fLGPYd5Ao9m-j_fOIEJWK33XDQyNDAo3IjUznM9joKCOo70tkeg8_lwrtCL3nvizoi7FDuGm3Ullcu2PWHh8swjvCyA/s1600-h/MP016.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFkeBJ__NA_PMJAE7j1VbVv656mLXfmWwDbtM9u9cHphKAET-fLGPYd5Ao9m-j_fOIEJWK33XDQyNDAo3IjUznM9joKCOo70tkeg8_lwrtCL3nvizoi7FDuGm3Ullcu2PWHh8swjvCyA/s200/MP016.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365711903094482850" /></a><strong><span style="color:#000099;"><em><span style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:85%;">"Tiap-Tiap yang berjiwa kan merasakan mati. Dan sesungguhnya pad hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa yg dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan itu tidaklah lain hanyalh kesenangan yang memperdayakan"<br />(Q.S. Al-Imran:185)</span></span></em></span></strong><br /><br /></div><p><span style="color:#000099;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"></span></span></span></p><p><span style="color:#000099;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"></span></span></span></p><p align="justify"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Pernahkah suatu kali kita merancang dan menyiapkan hari kematian kita? Hari dimana setiap insan:<br /></span></span></span></p><div align="justify"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Ya Allah hidupkanlah hamba dalam keadaan mulia dan matikan hamba dalam keadaan syahid dan yang bernyawa akan menghadapinya. Saat kita berpindah ke Arrafîq Al-a`la. Apa posisi yang kita dambakan ketika malaikat Izrail datang menjemput? Apa yang telah kita persiapkan untuk dipersembahkan kepada kekasih abadi, Allah Pencipta kita? Apakah kita mempersiapkan hari kematian seperti atau melebihi persiapan kita untuk hari pernikahan?<br /><br />"Apakah kita takut dengan kematian? (Sama saja) Saya akan mati dengan dibunuh atau kanker.<br />Mati itu pasti apapun penyebabnya Kita semua menanti, saat akhir kehidupan kita.<br />Tidak ada yang berubah. Apakah berakhir dengan berhentinya dengan detak jantung atau dengan helikopter Apatche. Tapi saya lebih senang mati dengan Apatche…"<br /><br />DR Rantisi: Merancang kematiannya<br />Itulah ungkapan jujur dari asy-syahid Dr. Abdul `Aziz Arrantisi sebelum hari dimana serangan udara Yahudi dengan pesawat tempur Apatche berhasil mengarahkan rudalnya tepat mengenai mobil yang beliau tumpangi. Sekilas ungkapan beliau di atas memberitahukan pada kita, bahwa asy-syahid Arrantisi telah merancang kematiannya hingga akhirnya beliau meraih apa yang beliau cita-citakan tersebut, yaitu mati dengan Apatche.<br />Jauh ke belakang, para pendahulu kita as-salafus soleh sudah terbiasa melakukan perencanaan kematian. Mereka adalah manusia akhirat, manusia yang hidup untuk akhirat. Setelah gugurnya panglima Islam, Zaid bin Haritsah radhiyallahu `anhu dalam peperangan Mu`tah, bendera yang dipegangnya diambil alih oleh Ja`far radhiyallahu `anhu. Kemudian Ja'far membaca beberapa bait sya`ir :<br /><br />Sayyid Quthb,,, Syuhada di tiang gantungan penguasa Mesir<br /></span></span></span><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Wahai manusia! Betapa indahnya surga dan betapa gembiranya orang yang menghampirinya!<br />Betapa bagusnya benda-benda yang ada di dalamnya dan betapa segar airnya<br />Telah datang waktunya bagi orang-orang Romawi untuk mendapatkan kehancuran<br />Dan telah diwajibkan bagiku untuk membinasakan mereka semua.</span></span></span></em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Setelah membacakan syair di atas, dengan sengaja Ja`far memotong kaki kudanya untuk melenyapkan perasaan ingin meninggalkan medang perang. Sambil memegang bendera yang berkibar di tangannya dan sebilah pedang di tangan sebelahnya, Ja`far terus bergerak maju menyerang tentara musuh. Tangan kanannya yang memegang tiang bendera kemudian dipotong oleh musuh dalam pertempuran tersebut. Ja`far segera mengambil bendera itu dengan tangan kirinya. Ketika tangan kirinya pun dipotong oleh musuh, ia tetap mengibarkan bendera itu dengan didekap di dadanya sambil menggigit tiangnya sekuat tenaga serta dibantu oleh kedua tangannya yang tersisa. Akhirnya tubuh Ja`far dibelah dua oleh musuh dari belakang sehingga ia gugur syahid. Ketika itu ia berusia 33 tahun.<br />Abdullah bin Umar radhiyallahu `anhu bercerita, "Ketika kami mengangkat jenazah Ja`far keluar dari medan pertempuran, kami mendapati kira-kira ada sembilan puluh luka di tubuhnya dan semuanya di bagian depan.<br /><br />Panglima Khattab ,,,, syuhada yang merancang kesyahidannya di pertempuran Checnya:<br />...Kemudian Abdulah bin Rawahah radhiyallahu `anhu segera meraih bendera dan terus berjuang. Pada waktu itu jari-jari tangannya terluka parah dan berlumuran darah hingga bergelantungan hampir putus. Ia pun meletakkan jari-jari tangannya itu di bawah kakinya lalu menarik semuanya hingga benar-benar putus, lalu potongan-potongan jari itu ia lemparkan dan kembali bergerak menghadapi musuh. Dalam keadaan tersebut, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, bahwa tentara Islam sedang berjuang menghadapi tentara musuh yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan tentara Islam yang sangat sedikit, sehingga membuat Abdullah hampir putus asa dan berhenti sejenak. Tapi segera ia tersentak dari lamunannya, seraya berkata dalam hatinya, "Wahai hati! Apa yang menyebabkan kamu berpikir demikian? Apakah karena cinta terhadap istri? Kalau demikian, dia akan aku talak tiga sekarang juga. Apakah karena hamba-hamba sahaya? Kalau demikian: Hidup Mulia atau mati syuhada aku akan bebaskan mereka semua. Apakah karena kebun-kebun? Kalau begitu aku sedekahkan semuanya di jalan Allah. Abdullah kemudian membaca beberapa bait syair :<br /><br /></span></span><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Demi Allah, wahai Abdullah, kamu harus turun<br />Apakah dengan senang ataupun dengan berat hati<br />Telah cukup lama kamu hidup dalam ketenangan<br />Berpikirlah, bahwa pada mulanya kamu berasal dari setetes air mani<br />Lihatlah, betapa hebatnya orang-orang kafir menyerang tentara Islam, apakah engkau tidak ingin surga?<br />Walaupun kamu tidak terbunuh dalam pertempuran ini<br />Ingatlah bahwa suatu hari nanti engkau akan mati juga</span></span></em><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Senyum syuhada itu pun tersirat menyapu langit:<br />Kemudian ia turun dari kudanya, sementara sepupunya telah datang membawa sepotong daging kepadanya seraya berkata, "Makanlah daging ini dan beristirahatlah dulu sebentar."<br />Ketika Abdullah hendak mengambil daging itu, ia mendengar teriakan musuh dari sudut pertempuran. Kemudian potongan daging itu pun ia lemparkan dan dengan sebilah pedang terhunus di tangannya, Abdullah bergerak masuk ke dalam pasukan musuh dan terus berjuang dengan seluruh kekuatannya yang ada, sampai akhirnya ia pun gugur syahid.<br /><br />Dalam riwayat lain dikisahkan, seorang Arab Badui bergabung dalam perang Khaibar. Usai pertempuran, Rasulullah shallallahu `alahi wa sallam membagikan hasil rampasan perang. Ketika bagiannya diberikan oleh Rasulullah, ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apa ini?", "Ini adalah hasil peperangan yang aku sisihkan untukmu", jawab Rasul. "Saya bergabung dengan kafilah jihad engkau bukan karena ini, tapi saya ingin syahid dengan cara tertancap tombak di salah satu sisi leher saya hingga tembus keluar sisi yang lain."<br /><br />"Jika kamu jujur kepada Allah dengan niat ini, maka niscaya Allah akan menjadikannya kenyataan", balas Rasulullah saw. Kemudian para sahabat kembali berperang.<br />Seperti biasa usai peperangan, para syuhada dikumpulkan. Dan, seorang Badui tadi ditemukan mati syahid persis seperti yang ia inginkan. Allahu akbar...!<br /><br />Seperti inilah kehidupan para sahabat radhiyallahu `anhum. Setiap kisah mengenai mereka telah membuktikan betapa tingginya semangat perjuangan mereka, sekaligus membuktikan bahwa dunia beserta segala isinya tidak mempunyai nilai apa-apa dalam pandangan mereka. Tetapi sebaliknya, yang sangat mereka cintai dan dambakan adalah kejayaan di akhirat kelak.<br /></span></span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"><span style="color:#330033;">{Source: M. Arif As-Salman http://www.eramuslim.com)</span></span></span><span style="color:#000099;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Pernahkah kita berfikir tentang hal ini? Tentang kedudukan kita kelak di akhirat. Pernahkah bayang-bayang itu muncul? Sudah beranikah kita dengan jujur merencanakan kematian seperti mereka? Apa yang telah kita siapkan untuk bertemu dengan Sang Kekasih yang abadi? Adakah perjumpaan dengan Allah menjadi dambaan kita? Apa yang telah kita rancang dan siapkan untuk menyambut hari kematian kita? Apakah kita menginginkan kematian dalam keadaan tengah bersujud pada Allah? Di saat tengah shalat, membaca al-Qur`an, berdakwah, menuntut ilmu, berpuasa, dan lain-lainnya? Ataukah dalam keadaan tunduk dan bersujud pada hawa nafsu, setan, dunia, harta, dan disaat sedang berbuat dosa dan maksiat pada Allah? Wallahul musta`an wa a`lam.<br />Pada_Mu kami kembali.....(Sawfa Arji'..)</span></span></span></div>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-27542695978316977322009-08-03T02:15:00.000-07:002009-08-03T09:26:00.747-07:00Titian Muhasabah: Kembalinya Air Mata TAUBAT..<div align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf4Ew9KYtriglY-ibjnZGWZCr9SivNFJ5MOlcmRTXev1DILUUjNeQa0aK3ls5BPW_jUz0tb4NANKfPV_fPFRDyzJu4A34aFrqPOem8oYwFs7saS8vsSTtWDIGxafXj2Fx4WUVgdb0slQ/s1600-h/bil.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf4Ew9KYtriglY-ibjnZGWZCr9SivNFJ5MOlcmRTXev1DILUUjNeQa0aK3ls5BPW_jUz0tb4NANKfPV_fPFRDyzJu4A34aFrqPOem8oYwFs7saS8vsSTtWDIGxafXj2Fx4WUVgdb0slQ/s200/bil.bmp" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365717974327337858" /></a></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">"<em>Kata-kata cinta terucap indah. Mengalir berdzikir di kidung doaku. Sakit yg kurasa biar jadi penawar dosku..Butir-butir cinta air mataku, teringt semua yang Kau beri untukku. Ampuni khilaf dan salah, selama ini ya Ilahi...Muhasabah cintaku"</em></span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"><em></em></span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"><em></em></span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Saudaraku...<br />Sejak diciptakan oleh Allah, manusia selalu berada di atas sebuah titian perjalanan.<br />Dunia bukanlah negeri untuk ditinggali selamanya. Akan tetapi ia adalah tempat persinggahan dan sekedar untuk lewat saja …</span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"><br /></span></span></span><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Perjalanan ini tidak akan pernah berakhir kecuali setelah kita menghadap Allah. Barangsiapa yang berlaku baik di dalam perjalanannya niscaya akan diberi balasan dengan kenikmatan abadi di surga… Dan barangsiapa yang berlaku jelek di dalam perjalanannya niscaya akan dibalas dengan siksa yang pedih di dalam Jahannam.<br /></span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana” (QS. An Nuur [24] : 10). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Tuhanmu sangat luas ampunannya” (QS. An Najm [53] : 32). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Rahmat-Ku amat luas meliputi segala sesuatu” (QS. Al A’raaf [7] : 156)<br /><br /></span></span></em><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Saudaraku....<br />Pintu taubat selalu terbuka lebar, ia menanti kedatangan hamba-hamba yg ingin meraihnya<br />Jalan kaum yang bertaubat telah dihamparkan, …<br />Ia merindukan pijakan kaki ini..<br />Maka ketuklah pintunya dan tempuhlah jalannya. Mintalah taufik dan pertolongan kepada Azza wajalla<br /><br />Bersungguh-sungguhlah dalam menaklukkan hawa nafsu, paksalah ia untuk tunduk dan taat kepada Tuhannya. Dan apabila telah benar-benar bertaubat kepada Allah kemudian sesudah itu terjatuh lagi di dalam maksiat -sehingga memupus taubat yang terdahulu- janganlah malu untuk memperbaharui taubat untuk kesekian kalinya. Selama maksiat itu masih berulang maka teruslah bertaubat.<br /><br /></span></span><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Karena sesungguhnya Dia Maha mengampuni kesalahan hamba-hamba yang benar-benar bertaubat kepada-Nya” (QS. Al Israa’ [17] : 25). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha pengampun lagi Maha penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan” (QS. Az Zumar [39] : 53-54)<br /><br /></span></span></em><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian berbuat dosa sehingga tumpukan dosa itu setinggi langit kemudian kalian benar-benar bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubat kalian” (Shahih Ibnu Majah)<br /><br /></span></span><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Tuhan....dosaku menggunung tinggi<br />tapi rahmat_Mu melangit luas<br />harga selautan syukurku, hanyalah setitis nikmat_Mu di bumi<br />Tuhan...walau TAUBAT sering ku mungkir<br />namun PENGAMPUNAN_Mu tak pernah bertepi (Nasyid song)<br /><br /></span></span></em><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Biarkan semua mengalir bak rinai hujan, mengering tak subur kembali bagai diterpa kemarau yang tak berkesudahan, karena keyakinan telah menempa diri akan tergantikan dengan taman kebahagiaan yang mengalirkan madu-madu CINTA mempermanis IMAN. Angin berbicara lewat deruannya yang memberikan kesejukan di setiap sudut pertiga malam. Guntur bergemuruh teratur disambut kilatan petir yang memancar indah. Dedaunan merunduk 'tersenyum' dibalik tetesan embun yang menitis perlahan ke bumi. Sahutan binatang malam bersahutan menyambut doa JIWA yang telah ikhlas berserah. Malam pun merangkul penuh kehangatan, membiarkan perjuangan meraih ma'rifat dalam takarrub yang berhias khauf dan roja.<br /><br />Takkan berakhir di sini. Karena setiap takbir, rukuk, dan sujud akan menjadi saksi pengabdian yang tak pernah bertepi, hingga waktu itu tiba.."Ya ayyuhannafsul muthma'innah. Irji'i ila rhadhiyatammardhiyyah. Fadkhuli fi 'ibadi, wadkhuli jannati...." (QS. Al-Fajr: 26-30)<br /><br />"..Innallaha yuhibbuttawwabina, wa yuhibbulmutatohhirin.." Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertubat dan orang-orang yang mensucikan diri..</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"><br />Oleh sebab itu, orang yang berbahagia adalah yang selalu bersiap-siap untuk menempuh perjalanan ini dan membekali dirinya untuk itu. Dia pun mempersiapkan bekal ketakwaan dan amal shalihnya. Sedangkan orang yang celaka ialah orang-orang yang menyia-nyiakan umurnya di dalam kelalaian dan kemaksiatan. Sehingga kedatangannya tatkala menghadap Tuhannya ia divonis sebagaimana para pendurhaka, pelaku dosa dan kesalahan.<br /><br />Sementara itu, di dalam perjalanannya menuju Allah seorang hamba pastilah akan mengalami sesuatu yang tidak terpuji, baik berupa ucapan maupun perbuatan; sebab manusia bukanlah makhluk yang ma’shum (terjaga dari salah dan dosa). Dia tidak pernah lepas dari sifat lupa dan lalai. Dan karena kemaksiatan-kemaksiatan merupakan sebab timbulnya murka Allah terhadap hamba dan pemicu ditimpakannya hukuman atasnya maka Allah ‘azza wa jalla tidaklah menelantarkan hamba-hamba-Nya menjadi tawanan maksiat. Allah tidak membiarkan mereka terjebak dalam kebingungan dan kekalutan. Akan tetapi Allah melimpahkan nikmat yang sangat agung kepada mereka. Allah karuniakan kepada mereka sebuah anugerah yang sangat besar. Yaitu dengan dibukakan-Nya pintu taubat dan inabah bagi mereka. Kalau seandainya Allah tidak memberikan taufik kepada hamba-hamba-Nya untuk bertaubat dan tidak memberikan nikmat diterimanya taubat itu pastilah hamba akan terjebak dalam sebuah kondisi sempit yang amat menyusahkan. Sehingga merekapun diliputi rasa putus asa dari mendapatkan ampunan. Dan harapan mereka untuk bisa mencari kedekatan dengan Tuhannya pun menipis dan terputuslah keinginan mereka untuk bisa meraih ampunan, kelapangan dan kelonggaran.<br /><br />Allah Maha pengampun, Maha penerima taubat dan Maha penyayang. Allah menyifati diri-Nya di dalam Al Qur’an bahwa Dia Maha pengampun lagi Maha penyayang hampir mendekati 100 kali. Allah berjanji mengaruniakan nikmat taubat kepada hamba-hamba-Nya di dalam sekian banyak ayat yang mulia. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya” (QS. An Nisaa’ [4] : 27)<br />Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana” (QS. An Nuur [24] : 10). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Tuhanmu sangat luas ampunannya” (QS. An Najm [53] : 32). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Rahmat-Ku amat luas meliputi segala sesuatu” (QS. Al A’raaf [7] : 156)<br /><br />Saudaraku....<br />Pintu taubat selalu terbuka lebar, ia menanti kedatangan hamba-hamba yg ingin meraihnya<br />Jalan kaum yang bertaubat telah dihamparkan, …<br />Ia merindukan pijakan kaki ini..<br />Maka ketuklah pintunya dan tempuhlah jalannya. Mintalah taufik dan pertolongan kepada Azza wajalla<br /><br />Bersungguh-sungguhlah dalam menaklukkan hawa nafsu, paksalah ia untuk tunduk dan taat kepada Tuhannya. Dan apabila telah benar-benar bertaubat kepada Allah kemudian sesudah itu terjatuh lagi di dalam maksiat -sehingga memupus taubat yang terdahulu- janganlah malu untuk memperbaharui taubat untuk kesekian kalinya. Selama maksiat itu masih berulang maka teruslah bertaubat.<br /><br />Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Karena sesungguhnya Dia Maha mengampuni kesalahan hamba-hamba yang benar-benar bertaubat kepada-Nya” (QS. Al Israa’ [17] : 25). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha pengampun lagi Maha penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan” (QS. Az Zumar [39] : 53-54)<br /><br />Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian berbuat dosa sehingga tumpukan dosa itu setinggi langit kemudian kalian benar-benar bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubat kalian” (Shahih Ibnu Majah)<br /><br /></span></span></span><em><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Tuhan....dosaku menggunung tinggi<br />tapi rahmat_Mu melangit luas<br />harga selautan syukurku, hanyalah setitis nikmat_Mu di bumi<br />Tuhan...walau TAUBAT sering ku mungkir<br />namun PENGAMPUNAN_Mu tak pernah bertepi (Nasyid song)<br /><br /></span></span></span></em><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Biarkan semua mengalir bak rinai hujan, mengering tak subur kembali bagai diterpa kemarau yang tak berkesudahan, karena keyakinan telah menempa diri akan tergantikan dengan taman kebahagiaan yang mengalirkan madu-madu CINTA mempermanis IMAN. Angin berbicara lewat deruannya yang memberikan kesejukan di setiap sudut pertiga malam. Guntur bergemuruh teratur disambut kilatan petir yang memancar indah. Dedaunan merunduk 'tersenyum' dibalik tetesan embun yang menitis perlahan ke bumi. Sahutan binatang malam bersahutan menyambut doa JIWA yang telah ikhlas berserah. Malam pun merangkul penuh kehangatan, membiarkan perjuangan meraih ma'rifat dalam takarrub yang berhias khauf dan roja. <br /><br />Takkan berakhir di sini. Karena setiap takbir, rukuk, dan sujud akan menjadi saksi pengabdian yang tak pernah bertepi, hingga waktu itu tiba.."Ya ayyuhannafsul muthma'innah. Irji'i ila rhadhiyatammardhiyyah. Fadkhuli fi 'ibadi, wadkhuli jannati...." (QS. Al-Fajr: 26-30)<br /><br />"..<em>Innallaha yuhibbuttawwabina, wa yuhibbulmutatohhirin.</em>." Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertubat dan orang-orang yang mensucikan diri..<br /><br /></span></span></span></div>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-6456508502485829162009-07-31T01:57:00.000-07:002009-07-31T07:35:04.624-07:00KAU ADA DI HATIKU..{You’re the one who held me up, Never let me fall}<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU3D2ZHdPXYyAbzkhXwz5EWwo5GVJ2UVE1sNAHRsaUiVwj9xHY11ZBuqvvUtPk1FEIT1WHNnPzZWZ07weNWQQJhi8-ZdALG2oofma4_SGY1mEdeoLmJK8v317BHgWK2GMnia9gbV6aKw/s1600-h/002.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU3D2ZHdPXYyAbzkhXwz5EWwo5GVJ2UVE1sNAHRsaUiVwj9xHY11ZBuqvvUtPk1FEIT1WHNnPzZWZ07weNWQQJhi8-ZdALG2oofma4_SGY1mEdeoLmJK8v317BHgWK2GMnia9gbV6aKw/s200/002.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5364632324705479122" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;"><span style="color:#33ccff;"><em>"Demi waktu matahari sepenggalahan naik. Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap). Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankah dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia melindungimu? Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu dia memberikan petunjuk. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan" (QS. Adh-Dhuha: 1-8)<br /><br /></em></span></span></span><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Semuanya datang beruntun bak rinai hujan dari langit. Kelemahan kembali menjadi "paranoid" yang membelenggu jiwa. Hingga nyaris tak kuasa melangkah, menggapai, bahkan untuk sekedar menatap ke depan, yang terdampar sebuah tujuan yang akan menemukan satu titik harapan. KAKU..! Tak dapat dielakkan, tangis kekanakan itu kembali menjadi teman setia di ujung malam. terlarangkah? Saat ini, hal itu menjadi rasa malu yang menghimpit saat mengingat kata 'kedewasaan'.<br />Pergi jauh, meninggalkan semua kenangan indah yang terangkum dalam PERSAUDARAAN. Meskipun pada akhirnya berhenti pada pilihan yang tak pernah diharapkan, namun membawa Ibroh yang akan terus menuntun perjalanan hidup ini. Tak hanya itu, langkah pergi bersama kegalauan, pertanyaan-pertanyaan yang belum mendapat jawaban, kekecewaan, dan kemarahan. Ditambah dengan kenyataan bahwa diri kembali sendiri. Apa yang terpikirkan saat diri merasa jauh dari keramaian? sepi, sunyi, tanpa teman? Membosankan, bahkan mengerikan! Lengkap, diri terasing!<br />Prolog jiwa yang membuat langkah ini terkatung dalam harap yang sama, seperti dulu. harus berapa lama menanti kepastian yang tak kunjung 'berani' ke depan, walau hanya untuk mewakili setengah HATI??<br />****<br /><br /></span></span></span><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Terkadang, lingkup kebahagiaan merangkum semua kegalauan, kesedihan dan meruntuhkan dinding permasalahan yang menghalangi. Seakan diri bisa bertahan walau hanya dengan se-sirat senyum. Kekuatan menjadi pemacu diri untuk tetap tangguh dengan semua pancaroba yang memang mesti ada. Tak urung ghirah itu berada pada puncak azam yang sempurna, tak goyah. Perjuangan yang berkerikil tajam tak terhiraukan. semua utuh, menunaikan niat.<br />Sedikit terperosok, kaki tergelincir dalam jurang yang menganga siap menerkam. Semua berputar menjadi serpihan-serpihan ketakutan, kesedihan, kelemahan, kemarahan bahkan putus asa. Ghirah memudarkan azam yang cemerlang. Niat suci menjadi noda yang pekat! Lisan berucap lirih: Aku tak SANGGUP! Allah, inikah yang namanya PEJUANG? Sungguh, diri tertunduk malu menatap_Mu. Sampai kapan terpaku dengan rasa terasing??<br />Izinkan aku menelususri nyanyian qalbu yang menyatu dg tasbinya alam. Menguak rahasia agung_Mu dalam setiap bait dan lantunan KATA-KATA CINTA. Berharap menemukan CINTA yang UTUH dan ABADI. Izinkan Aku...</span></span><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /><br /></span></span></span><span style="font-family:georgia;"><em><span style="color:#6600cc;"><span style="font-size:85%;">Inilah aku yang tak mensyukuri nikmat_Mu<br />inilah aku yang tak sadar menutup HATI akan kebenaran janji_MU<br />inilah aku yang sering 'menghujat' ketentuan_Mu<br />inilah aku yang sering mengabaikan kasih sayang_Mu<br />inilah aku yang tak sadar menepis 'rangkulan_Mu"<br />inilah aku yang menghilangkan kesabaran dalam perjuangan itu<br />inilah aku yang selalu luluh dengan kelemahan<br />inilah aku.....<br />inilah aku.....<br />inilah aku yang selalu KALAH....KALAH...dan KALAH...</span></span></em></span><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /><br /></span></span><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;">Hanya sebatas itukah keinginan, keberanianketeguhan, kekuatan, kepercayaan, keikhlasan, kesabaran!Jika ingin menghitung jauh perjalanan, maka perjalanan itu baru akan membentuk TAPAK pertama. Sungguh, diri belum membuat suatu apapun. Tak layak rasanya jika ingin meminta 'upah'tanpa 'bekerja'??? Jauh dari semua....<br /><br /></span></span><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Dan akhirnya, semua terjawab. HATI mengungkapkan segala keresahannya bahwa diri, belum dan bukan apa-apa, hanya pengemban amanah hidup yang harus mencari, mengkaji, membenahi diri dan mencobanya dalam setiap perjalanan hidup. Menyampaikan kata demi kata kebenaran memendarkan cahaya Agung keseluruh jagat raya ini, hingga Cahaya itu berada pada puncak kemenanganya.Semua bukanlah perkara mudah. Karena TUGAS itu akan terus bertambah seiring usia..dan diri bukanlah pejuang yang sempurna. Tapi akan selalu merintis...</span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"></span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"></span></span></span></div><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;"><em><span style="color:#33ccff;">"..dan Dia mendapatimu sebagai orang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan" (Q.S. Adh_Dhuha: 6-8)</span></em></span></span></div><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;"><em><span style="color:#33ccff;"></span></em></span></span></div><div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;"><em><span style="color:#33ccff;"></span></em></span></span></div><div align="justify"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#cc33cc;">Diri tidaklah sama dengan batu karang yang tetap tangguh meski ombak dan badai menerpanya. Diri hanyalah pemilik jiwa yang begitu rapuh dan pemilik hati yang mudah berbolak-balik. Tak selamanya dapat bertahan pada keIMANAN yang terjaga. akan ada FUTUR yang menggoyahkannya. Tapi, jiwa itu akan selalu memegang tali kendali_Nya:</span></span></span></div><div align="justify"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#cc33cc;"></span></span></span></div><div align="justify"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><span style="color:#cc33cc;"></span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#33ccff;"><em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu yang memberatkan punggungmu?..." (Q.S. Al-Insyirah: 1-4)dan ..."karena sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan" (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)</span></span></em></span><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /><br /> <br /></span></span><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Wahai Cinta, cukup bagiku Engkau<br />tak ingin lagi terpuruk dengan keguguan<br />Diri begitu menyadari, setiap jejak langkah<br />adalah anugerah...<br />tak ingin mengabaikannya<br />Sunggu! Rangkulan-MU, tak akan pernah melepaskanku<br />Berserah pada_Mu</span></span></em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /><br /></span></span><em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">Wahai Cinta, cukup bagiku Engkau<br />ada kerinduan yang tak terbendung dalam diri ini<br />mampukah aku meraihnya?<br />menempatkannya pada sudut hatiku yang terindah?<br />karena, tak ingin ia terambil oleh yang lain<br /><br />Wahi Cinta, cukup bagiku Engkau<br />membimbing menuju jalan itu<br />jalan yang ditapaki para Mujahid/ah_Mu<br />yang melewati setiap detik waktu bersama_Mu<br />yang menjadi penoreh sejarah dalam kebangkitan Din_Mu yang mulia<br /><br />Wahai Cinta, cukup bagiku Engkau</span></span></em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span><em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">yang menjaga dan menilai lHATI ini<br />jangan berpaling dariku, walau SEKEJAP!<br /><strong>KAU ADA DI HATIKU.....</strong></span></span></em></span><em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></em></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><strong></strong></span></span></em></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><strong></strong></span></span></em></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><strong></strong></span></span></em></span></div><div align="justify"><span style="color:#000099;"><strong><span style="font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">You gave me wings and made me fly<br />You touched my hand I could touch the sky<br />I lost my faith, you gave it back to me<br />You said no star was out of reach<br />You stood by me and I stood tall<br />I had your love I had it all<br />I’m grateful for each day you gave me<br />Maybe I don’t know that much<br />But I know this much is true<br />I was blessed because I was loved by you (By: Celin Dion)<br /><br /></span></span></strong></span></div><div align="justify"><strong><span style="color:#ff99ff;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;">>Menapak pertiga malam, {July, 31: Reach My LOVE.....}</span></span></span></strong></div><div align="justify"><strong><span style="color:#ff99ff;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"></span></span></span></strong></div><div align="justify"><strong><span style="color:#ff99ff;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"></span></span></span></strong></div><div align="justify"><strong><span style="color:#ff99ff;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"></span></span></span></strong><strong><span style="color:#ff99ff;"><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></span></strong><span style="font-family:georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></div>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-53744434673815466822009-07-25T23:53:00.000-07:002009-07-26T03:03:44.238-07:00Marhaban Syahru Shiyam: Cinta itu perjuangan, Perjuangan itu Cinta {Pada_Mu: Sang Maha Cinta}<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHR-StuEe8aedp9LOPrKrcxsmbdFbog3Rfzn08IjQwkJBTRgNg7pYOQYhdD6qlBm8tpyd_FArMBZvoKTGvgY9396yW-nM2vZ6BqbhAVlEvGrIxVcWPmHSPIbg6L8FK8FCIpKTpucu4Ew/s1600-h/class1-object1-200.gif"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHR-StuEe8aedp9LOPrKrcxsmbdFbog3Rfzn08IjQwkJBTRgNg7pYOQYhdD6qlBm8tpyd_FArMBZvoKTGvgY9396yW-nM2vZ6BqbhAVlEvGrIxVcWPmHSPIbg6L8FK8FCIpKTpucu4Ew/s200/class1-object1-200.gif" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5362702375361902306" /></a><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><strong>Im_Syaza, 28 Des: Berpuasa dengan CINTA.......</strong></span></span><p><span style="font-family:webdings;">Allah SWT berfirman,<em>“Apabila seorang hamba mendekatkan diri kepadaku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta. Apabila ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku datang dengan berlari.”</em>(HR Bukhari).</span></p><p><span style="font-family:webdings;"><em><span style="color:#6600cc;">Semua dimulai kembali.Menjajaki peraduan 'tausyiah panjang' yg harus di kaji,direalisasikan,diperjuangakan,meskipun harus bertahan dg semua 'pertanyaan' yg memng mesti ADA.Harus bertahan...kebenaran itu menempatkan dirinya di semua putaran bumi ini.Tangan2 pejuang akan meraih dan mengangkatnya kepermukaan..Amin. BERSABARLAH...semua DEMI CINTA....:)</span></em></span><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#ffcc00;"><br /></span></span></p><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#ffcc00;"><br /></span></span><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc0000;"><em><strong>CINTA itu ANUGERAH..</strong></em>.</span></span><span style="font-family:webdings;">..</span><span style="color:#6600cc;"><span style="font-family:webdings;">....: saat setiap sisi kepingnya terjaga oleh virus-virus kebohongan, penghianatan dan jalan yang tak ia kehendaki. karena anugerah baginya adalah saat semua jemari merangkulnya ke dalam dekap nyata akan jalan lurus yang telah ditata apik sang Pemilik. Menebarkannya pada HATI-HATI yang tulus meraihnya....tak pernah meminta, tetapi selalu MEMBERI.<br />{Im'_des, 28}<br /><br /></span></span><span style="font-family:webdings;"><br /></span><strong><span style="font-family:webdings;">Semua DEMI CINTA<br /><br /></span></strong><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:webdings;">BILA KEKUATAN CINTA........<br />Dua insan begitu memikat hati<br />Menjadikannya tempat berlabuh paling indah<br />Indah tuk dikenang, indah tuk dirasa<br />Maka seharusnya itu tak seberapa<br />Tak sekuat, tak secantik, tak seindah.....<br />Cinta yang langit tebarkan<br />Tuk disemai para penduduk bumi<br />Hingga jadikannya cahaya paling indah<br />Tuk digapai, tuk dirasa, tuk dijadikan asa!<br /><br />BILA KEKUATAN CINTA....<br />Dua insan begitu mempesona<br />Menjadikannya rona merah di tiap pipi pemimpi<br />Membuainya dalam mimpi<br />Hingga esok terjaga dengan bunga-bunga indah dalam mata<br />Maka seharusnya itu tak seberapa<br />Tak semenarik, tak semenggeliat....<br />Cinta yang ditawarkan<br />Para pendahulu cinta<br />Hingga jadikannya pengantar tidur dan pengawal hari<br />Tuk dihayati, tuk dijunjung, tuk disanjung..<br /><br />BILA KEKUATAN CINTA.....<br />Dua insan begitu merindu<br />Menjadikannya dunia hanya milik berdua<br />Tiap tatapan adalah bukan ragu<br />Maka cukuplah ini sebagai surga dunia<br />Maka seharusnya itu tak seberapa<br />Tak se_menggetarkan, tak se_mengharukan<br />Cinta yang menyediakan bau tanah tuk tempat kembali<br />Pijakan amal terluas juga tempat menanti<br />Hingga jadikannya penguat hati, pengantar perjuangan<br />Tuk tak dijadikan sia-sia, tuk tak dijadikan beban<br /><br /></span></span><p><span style="font-family:webdings;"><em>Rabb.......,</em></span></p><p><span style="font-family:webdings;"><em>Bila hati ini terlampau mudah tuk terpaut cinta</em></span></p><p><span style="font-family:webdings;"><em>Maka jadikan ia bangga</em></span></p><p><span style="font-family:webdings;"><em>Karena azamnya tuk jadikan Engkau satu-satunya cinta</em></span><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#006600;"><em></em><em><br /></em></span></span></p><div align="left"><span style="font-family:webdings;"><em>Rabb......., </em><span style="color:#006600;"><em></em><em><br /></em></span><em>Bila hati ini terlampau mudah tuk disinggahi cinta</em><span style="color:#006600;"><em></em><em><br /></em></span><em>Maka jadikan ia bercahaya</em><span style="color:#006600;"><em></em><em><br /></em></span><em>Karena tekadnya tuk jadikan ia sebagai benda termahal</em><span style="color:#006600;"><em></em><em><br /></em></span><em>Yang dipersembahkan pemiliknya hingga ia berkata</em><span style="color:#006600;"><em></em><em><br /></em></span><em><strong>"CINTA itu PERJUANGAN, PERJUANGAN itu CINTA"</strong></em><span style="color:#006600;"><em></em><em><br /></em></span><span style="color:#006600;"><em></em><em><br /></em></span>{Source: Pluto}<br />(</span><span style="color:#003300;"><span style="font-family:webdings;">Sudah sampai mana ya, hati ini memperjuangkan cinta?)</span></span><span style="font-family:webdings;"><br /><br /></span><span style="color:#6600cc;"><span style="font-family:webdings;">"Ramadhan adalah bulan pembuktian cinta.<br />Ketundukan adalah cinta, kebajikan adalah cinta,<br />derma adalah cinta, dan menata jiwa lebih dewasa adalah cinta.<br />Ramadhan, saatnya memberi makna istimewa pada Cinta kita"<br />(Anis Matta)<br /><br />Perlahan langkah ini menghitung waktu menuju AGUNG nya. Harapan utuh untuk menjadi bagian dari keMULIAannya, membaur bersama kekhusyukan munajat yang tak terbilang indahnya.<br />sedikit ada keraguan, sampaikah pada detik-detik itu? sedang diri hanya menjalankan AMANAH HIDUP untuk perjuangan yang tak sedikit. Semoga ghiroh akan tetap utuh hingga padanya bertemu kembali.<br />Marhaban syharun'azim.......akan menggapaimu dengan CINTA {July, 25_tapak-tapak penuh CINTA}</span></span></div>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-19392778984652527252009-07-04T02:13:00.000-07:002009-07-04T03:45:37.906-07:00Merusak Pendidikan Agama<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHY8AKAJ-lUVwbgGOFXNFZMjFCpo5-p8_Ot8kzO3uprZpiEksksDtH6TYPDDacBBNzlSvuFiP3zzILB6J-Ky2LsVWU24mM6-kUpUh3S3XRoIQGwIdIP9iBUiHyTGHVwfjLl2u4jI-bTg/s1600-h/QUR2.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHY8AKAJ-lUVwbgGOFXNFZMjFCpo5-p8_Ot8kzO3uprZpiEksksDtH6TYPDDacBBNzlSvuFiP3zzILB6J-Ky2LsVWU24mM6-kUpUh3S3XRoIQGwIdIP9iBUiHyTGHVwfjLl2u4jI-bTg/s200/QUR2.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5354553171568590290" /></a><span style="color:#000099;">Penulis: Adian Husaini</span><div align="justify"><span style="font-family:lucida grande;"><strong><span style="color:#000099;"><em>Source: Eko Heru Prayitno</em></span></strong></span></div><div align="justify"><br /><br /><span style="color:#00cccc;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">“</span></span></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"><span style="color:#003300;"><strong>Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural</strong></span></span></span><span style="color:#003333;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">”. </span></span></span><span style="color:#660000;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Itulah judul sebuah buku yang ditulis seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi Islam di Jawa Tengah. Dalam kata pengantarnya untuk buku ini, Direktur Pasca Sarjana UIN Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra, menyatakan, bahwa buku ini memiliki arti penting bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan agama. Azra mendefinisikan ‘Pendidikan Multukultural’ sebagai “pendidikan untuk/tentang keragaman kebudayaan dalam meresponi perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan.”<br />Buku ini penting untuk kita cermati, karena menyuguhkan satu wacana tentang Pendidikan Agama di Indonesia. Ajaibnya, buku ini bukan memberikan suatu pemahaman tentang Pendidikan Agama yang benar, tetapi justru menyuguhkan suatu pemahaman yang merusak aqidah Islam itu sendiri. Maka, seharusnya, seorang profesor kenamaan tidak sampai terjebak untuk memuji-muji buku seperti ini. Apalagi, si profesor juga dikenal sebagai pimpinan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Mungkin Sang Profesor tidak membaca isinya dengan teliti, atau mungkin memang dia sendiri setuju dengan isi buku tersebut.<br />Sebenarnya, istilah yang digunakan, yakni ”Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural”, itu sendiri sudah bermasalah. Istilah itu mengesankan, seolah-olah selama ini, umat Islam tidak mengembangkan pendidikan agama yang menghormati keragaman budaya masyarakat. Bahkan, seperti pernah kita bahas dalam sejumlah CAP, istilah dan makna ”multikulturalisme” itu sendiri – seperti dijelaskan oleh para pendukungnya -- sudah sangat bermasalah.<br />Tetapi, kita sangat memahami, karena paham ini sedang menjadi proyek global – yang tentu saja ada kucuran dana yang sangat besar – maka wacana multikulturalisme terus dijejalkan kepada kaum Muslim Indonesia. Badan Litbang Departemen Agama telah meluncurkan program pembinaan dai-dai multikultural dan menyebarkan buku-buku tentang multikulturalisme. Para santri dan kyai di berbagai pesantren, khususnya di Jawa Barat, juga telah dijejali paham ini oleh agen liberal, seperti International Center for Islam and Pluralism (ICIP). Berbagai seminar tentang multikulturalisme pun digelar, seolah-olah, inilah agenda penting yang harus ditelan umat Islam Indonesia saat ini. Seolah-olah, umat Islam selama ini tidak memahami keragaman budaya dan agama. Seolah-olah umat Islam selama ini tidak toleran dengan agama lain, dan sebagainya.<br />Kita pernah membahas apa makna ”Multikulturalisme” dalam pandangan Litbang Departemen Agama, yang merupakan hasil penelitian Litbang Depag tentang “Pemahaman Nilai-nilai Multikultural Para Da’i”. Dijelaskan, bahwa selain dapat menjadi faktor integrasi, agama juga dapat menjadi faktor dis-integrasi. Konflik antar-umat beragama dapat terjadi karena -- salah satunya -- disebabkan oleh adanya pemahaman keberagamaan masyarakat yang masih eksklusif. Pemahaman ini dapat membentuk pribadi yang antipati terhadap pemeluk agama lain. Pribadi yang selalu merasa hanya agama dan alirannya saja yang paling benar sedangkan agama dan aliran lainnya adalah salah dan dianggap sesat.<br />Jadi, dalam wacana multikulturalisme, klaim kebenaran (truth claim) terhadap agamanya sendiri dipandang sebagai sesuatu yang menjadi sebab terjadinya konflik antar-umat beragama. Logika selanjutnya adalah, agar umat beragama menghilangkan klaim kebenaran terhadap agamanya sendiri. Umat beragama diajak untuk mengakui kebenaran semua agama. Minimal, jangan menyalahkan agama dan kepercayaan di luar agamanya.<br />Tentu saja kesimpulan semacam ini sangat keliru. Sebab, setiap orang yang beragama – jika masih berpegang pada keyakinan agamanya – pasti meyakini kebenaran agamanya sendiri. Jika dia meyakini kebenaran semua agama, maka dia sejatinya sudah tidak beragama. Kita ingat jargon populer kaum Pluralis Agama, yakni ”All paths lead to the same summit” (semua jalan akan menuju puncak yang sama). Maksudnya, agama apa pun sebenarnya menuju pada Tuhan yang sama. Tokoh pluralis lain menggambarkan agama-agama laksana jari-jari sebuah roda yang semua menuju pada poros yang sama. Poros itulah, menurut dia, adalah Tuhan.<br />Semangat humanisme sekular tanpa diskriminasi agama inilah yang juga ditekankan dalam buku ”Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural”. Misinya adalah membangun persaudaraan universal tanpa membedakan lagi faktor agama, sebagaimana misi yang digelorakan oleh Free Masonry, Theosofie, dan sebagainya. Misalnya ditulis dalam buku ini:<br />”Sebagai risalah profetik, Islam pada intinya adalah seruan pada semua umat manusia, termasuk mereka para pengikut agama-agama, menuju satu cita-cita bersama kesatuan kemanusiaan (unity of mankind) tanpa membedakan ras, warna kulit, etnik, kebudayaan, dan agama... Pesan kesatuan ini secara tegas disinyalir al-Qur’an: ”Katakanlah: Wahai semua penganut agama (dan kebudayaan)! Bergegaslah menuju dialog dan perjumpaan multikultural (kalimatun sawa’) antara kami dan kami... Dengan demikian, kalimatun sawa’ bukan hanya mengakui pluralitas kehidupan. Ia adalah sebentuk manifesto dan gerakan yang mendorong kemajemukan (plurality) dan keragaman (diversity) sebagai prinsip inti kehidupan dan mengukuhkan pandangan bahwa semua kelompok multikultural diperlakukan setara (equality) dan sama martabatnya (dignity).” (hal. 45-46).<br /><br />Bagi yang memahami tafsir al-Quran, pemaknaan terhadap QS 3:64 tentang kalimatun sawa’ semacam itu tentulah dan ngawur. Sebab, ayat itu sendiri sangat jelas maknanya, yakni perintah kepada Nabi Muhammad saw agar mengajak kaum Ahlul Kitab untuk kembali kepada ajaran Tauhid yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Disebutkan dalam ayat tersebut (yang artinya):<br />”Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuat upun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah.”<br /><br />Jadi, QS 3:64 tersebut jelas-jelas seruan kepada tauhid, bukan kepada paham Multikulturalisme. Meskipun maknanya sudah begitu jelas, tapi para pendukung paham Multikulturalisme ini dengan sangat berani dan gegabah membuat makna sendiri. Karena menjadikan paham Multikulturalisme sebagai dasar keimanannya, maka Tauhid pun dimaknai secara keliru dan diselewengkan maknanya. Padahal, Tauhid jelas berlawanan dengan syirik. Musuh utama Tauhid adalah syirik. Karena itu, Allah sangat murka dengan tindakan syirik, dan disebut sebagai ”kezaliman yang besar” (zhulmun ’azhimun). Karena itu, di dalam al-Quran disebutkan, bahwa Allah SWT sangat murka, karena dituduh mempunyai anak (QS 19:88-91).<br />Tetapi, dalam paham Multikulturalisme sebagaimana dijelaskan dalam buku ini, justru keyakinan akan kebenaran agamanya sendiri dilarang:<br />”Klaim berlebihan tentang kebenaran absolut kelompok keagamaan sendiri, dan<br />klaim kesesatan kelompok-kelompok agama lain, bisa membangkitkan sentimen permusuhan antarumat beragama dan antarkelompok. Penganjur-penganjur agama yang mempunyai corak pemahaman teologi dogmatis semacam itu dapat dengan mudah membawa dan memicu konflik dan kekerasan pada level pengikut. Dan anehnya semua mengatasnamakan Tuhan.” (hal. 48)<br /><br />Tidak sulit untuk menyimpulkan, bahwa sadar atau tidak, misi buku Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural ini memang jelas-jelas merusak aqidah Islam. Agar memiliki daya rusak yang tinggi, maka digunakanlah salah satu aspek strategis, yakni ”Pendidikan Agama”. Daya rusak itu tentu saja semakin tinggi dengan dukungan profesor kenamaan yang memiliki kekuasaan tinggi di Perguruan Tinggi dan organisasi cendekiawan Muslim.<br />Buku Pendidikan Agama jenis ini memang jelas-jelas menyebarkan ’paham syirik’ Pluralisme Agama. Sebab, buku ini membenarkan semua paham syirik yang dengan tegas telah dikecam dalam al-Quran. Ditulis, misalnya: ”Jadi, semua agama adalah sebuah totalitas sosio-kultural yang merupakan jalan-jalan yang berbeda dalam mengalami dan hidup dalam relasi dengan Yang Ilahi. Yang menyebabkan perbedaan itu adalah bukan sesuatu yang mutlak sifatnya, namun hanya faktor-faktor partikular yang berhubungan dengan sejarah dan kebudayaan.” (hal. 50).<br />Lebih jauh dijabarkan bahwa: ”Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural mengandaikan suatu pengajaran efektif (effective teaching) dan belajar aktif (active learning) dengan memperhatikan keragaman agama-agama siswa. Dalam hal ini, proses mengajar lebih menekankan pada bagaimana mengajarkan tentang agama (teaching about religion), bukan mengajarkan agama (teaching of religion), karena yang pertama melibatkan pendekatan kesejarahan (historical approach) dan pendekatan perbandingan (comparative approach), sedangkan yang kedua melibatkan indoktrinasi dogmatik pada siswa sehingga secara praktis ia tidak memberikan sarana yang memadai untuk menentukan palajaran/kuliah mana yang dapat diterima dan mana yang perlu ditolak.” (hal. 102).<br />Untuk menjalankan misi Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural tersebut, maka juga diperlukan guru-guru yang memiliki pemahaman yang sama. ”Guru penganut suatu agama yang meyakini hanya ada satu kebenaran dan satu keselamatan, tertutup kemungkinan untuk menerima validitas kepercayaan-kepercayaan alternatif dan gagal mengajarkan toleransi dan saling menghargai antar sesama penganut agama.” (hal. 103).<br />Jadi, jelaslah, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural memang berusaha menggerus keyakinan ekslusif tiap agama, khususnya aqidah umat Islam. Untuk itu, penulis buku yang sudah sangat populer keliberalannya ini memang tidak takut-takut untuk merusak tafsir al-Quran, sebagaimana contoh terdahulu. Sejumlah ayat al-Quran lainnya juga dia tafsirkan dengan semena-mena.<br />Misalnya, dengan seenak perutnya sendiri, ia mengubah makna ”taqwa” dalam QS 49:13. Kaum Muslim memahami bahwa makna ’taqwa’ adalah taat kepada perintah Allah dan menjauhi larang-larangan-Nya. Tapi, oleh penganut paham multikulturalisme, istilah ’taqwa’ diartikan sebagai ”yang paling dapat memahami dan menghargai perbedaan pendapat.” Buku Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural ini menerjemahkan ayat tersebut sebagai berikut:<br />”Hai manusia, sesungguhnya Kami jadikan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian berkelompok-kelompok dan berbangsa-bangsa, agar kalian saling memahami dan saling menghargai. Sesungguhnya orang yang paling bermartabat di sisi Allah adalah mereka yang paling dapat memahami dan menghargai perbedaan di antara kamu.” (hal. 49).<br /><br />Sebagai kaum Muslim, kita diperintahkan untuk sangat berhati-hati dalam menafsirkan al-Quran. Dalam acara ”Kolokium Nasional Pemikiran Islam” di Universitas Muhammadiyah Malang, 11-13 Februari 2008, tokoh Muhammadiyah Ustad Muammal Hamidy mengingatkan, bahwa para sahabat Rasulullah saw dan para ulama ahli tafsir senantiasa sangat berhati-hati menafsirkan al-Quran.<br />Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dengan tawadhu’nya pernah menyatakan: “Bumi manakah yang akan menyanggaku dan langit manakah yang akan menaungiku jika aku mengatakan sesuatu yang tidak aku ketahui tentang Kitabullah?” Ibn Katsir juga mengutip hadits Rasulullah saw: “Barangsiapa yang mengucapkan (sesuatu) tentang al-Quran berdasarkan ra’yunya atau berdasarkan apa yang tidak dipahaminya, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka.” (HR Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’i). Abu Ubaid pernah juga memperingatkan: “Hati-hatilah dalam penafsiran, sebab ia merupakan pemaparan tentang Allah.”<br />Mencermati isi buku ini tidaklah sulit bagi kita untuk menilai, bahwa buku Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural ini memang merusak aqidah Islam dan Tafsir al-Quran. Namun, Professor sekaliber Azyumardi Azra justru memberikan pujiannya. Penulis buku ini, menurut sang Professor UIN Jakarta ini,”telah membuka pintu masa depan kajian pendidikan agama bercorak multikulturalisme di Indonesia”.<br />Jadi, pintu untuk merusak Pendidikan Agama di Indonesia sudah resmi dibuka! </span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#660000;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">{Source: Eko Heru Prayitno}</span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#660000;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"></span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#660000;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Bukankah ini dilema lama yang disadari oleh kalangan akademisi, terutama, tetapi dilema yang juga tetap eksis sampai sekarang...Apa pendapat anda dan tindakan apa yang mesti kita lakukan?</span></span></span></div>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-64727102771845336832009-07-03T03:00:00.000-07:002009-07-04T01:56:23.781-07:00Waiting for Love:Pada-Mu Kubertanya Lewat setiap SUJUDku (Sawfa Arji')<div align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPQwgskGIM64mYjWQh_Pq2Nks27UQnvolBRej4I98lb30Jr-8HiP22XGADgidPaePNpIdnKpyOcV63VTM-C9VMAlVbGnZXvk0adVeI0q2fl73DP6bpptSHP8dfsYG6NmrFDOcmZ6l72Q/s1600-h/class1-object325-200.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPQwgskGIM64mYjWQh_Pq2Nks27UQnvolBRej4I98lb30Jr-8HiP22XGADgidPaePNpIdnKpyOcV63VTM-C9VMAlVbGnZXvk0adVeI0q2fl73DP6bpptSHP8dfsYG6NmrFDOcmZ6l72Q/s400/class1-object325-200.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5354518488959386642" /></a><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="font-size:100%;">"Ya Allah sesunguhnya aku memohon kepada-Mu kelezatan (kenikmatan) dalam memandang wajah-Mu yang mulia dan aku mohon kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu.."</span></em><span style="font-size:100%;">( HR. Nasa'i dan Ahmad)</span></span></span></div><div align="justify"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">"</span><em><span style="font-size:100%;">Dan bertawakallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbilah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-Nya". </span></em></span></span><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">(QS. Al-Furqan: 58)</span></span></span></div><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">Keagungan itu bisa dirasakan dalam setiap helaan nafas</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">sela jemari, menelusuri biduk hati yang bercengkrama</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">menyatukan diri untuk sebuah asa....</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">Benarkah setiap lingkup hidup ini adalah peluang?</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">hingga disetiap sudutnya ada kesempatan yang terukir dengan nyanyian mimpi,</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">.......terlalu lama menanti jawaban </span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">Benarkah setiap diri kita sedang mencari integritas diri,</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">mencari orang-orang yang bisa memahami keberadaan kita</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">mencari kehidupan yang mampu menopang kita</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><em><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">meaningless.</span></span></em><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">...untuk sebuah cerita</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><em><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">but....this is true!</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">Perjalanan yang terasa sangat panjang terkadang hanya</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">menjadi sebuah tapak sejarah yang tak berarti</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">pencarian yang tak tau kemana arah akan dituju</span></span></span><em><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span></span></em><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">Keagungan adalah bersitan harapan </span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">yang memadukan rasa syukur dan dzikir bagi hamba-hamba</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">yang percaya bahwa hidup adalah kepastian</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">menuju keabadian....</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">tiada yang tak mungkin untuk dicapai</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">jika keyakinan tertanam,,,bahwa Allah akan menyertai setiap</span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;"></span><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">prasangka hambaNya.</span></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><strong><em><span style="color:#660000;"><span style="font-size:100%;">Perjalanan Malam: Sendiri menyepi</span></span></em></strong></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Saat-saat bercengkrama bersama tautan hati yang tiada seorang pun mampu meng-hijabnya. Menceritakan segala keinginan, kebaikan, keburukan, keresahan, kesedihan..Seandainya saja semua kalimat-kalimat itu dapat di ekspresikan oleh lisan, maka dia tak akan pernah berhenti tercurahkan. Namun sayang, lisan tak sekuat itu walapun hanya sekedar berucap lirih....</span></span></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Detik ini...tak ubahnya perjalanan kemarin. Pengharapan yang tak pernah henti. Membuang semua "topeng" diri yang selalu dipakai dalam kata-kata perjuangan, hingga membuat kemuliaan menjadi pudar. Pribadi yang terkadang tidak tulus, menutupi semua kebersihan HATI yang sungguh terjaga dengan kefitrahannya. Berteriak "takbir" namun jiwa diliput kecemasan dan kegalauan akan penghidupan dunia yang setiap jam, menit, detik menuntut dan menteror pemikiran dan angan. Menguntai petuah-petuah indah sebagai diri yang bernaung di jalan dakwah, namun membelakanginya dalam perjalanan yang berbeda arah, tiada pertanggungjawaban. Ironisnya....bayangan itu menjadi pengiring gerakan...</span></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Semuanya....melebur dalam jiwa di detik ini, membuka diri untuk satu CINTA. Menghilangkan semua rasa malu, merobohkon benteng keangkuhan yang selalu di jaga saat kilaunya dunia menerangi. Mengatakan yang sejujurnya, tanpa berkilah dan menutupi kebohongan-kebohongan diri. Detik yang mengembalikan sosok yang seakan baru dilahirkan. Yang menangis tanpa berniat membendung aliran air matanya. Yang menghiba dalam gemetar dan peluh tulusnya. Yang menyatukan hati, pikiran, jiwa dan jasadnya dalam rangkaian muhasabah CINTA, seakan tak ingin menggantikan detik ini dengan detik-detik lain yang selalu membawa "topeng" itu kembali! Allahu Rabbi.......</span></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Keheningan semakin menghantarkan diri pada peraduan TASBIH, TAHMID, TAHLIL, dan TAKBIR, yang membumi menggemparkan makhluk alam yang berarak bak awan dalam pengabdiannya kepada Sang Maha CINTA. Sungguh! ini keterpurukan, kegalauan, kekerdilan, kebinasaan, kebusukan, ke......., diri yang berharap akan terkikis bersama bait-bait pengampunan. Dinding-dinding seakan merapat ingin membagi kekuatan mengucapkan kalimat: "ALLAH Engkau dekat". Hamparan sajadah terbentang mesra menampung diri yang timpang dan mengucapkan: "ALLAH aku Cinta". Temaram cahaya menyebar ingin melukiskan sirat wajah yang membentuk telaga dan mengucapkan: "ALLAh aku ridho untuk semua hidup dan matiku...". </span></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Biarkan semua mengalir bak rinai hujan, mengering tak subur kembali bagai diterpa kemarau yang tak berkesudahan, karena keyakinan telah menempa diri akan tergantikan dengan taman kebahagiaan yang mengalirkan madu-madu CINTA mempermanis IMAN. Angin berbicara lewat deruannya yang memberikan kesejukan di setiap sudut pertiga malam. Guntur bergemuruh teratur disambut kilatan petir yang memancar indah. Dedaunan merunduk 'tersenyum' dibalik tetesan embun yang menitis perlahan ke bumi. Sahutan binatang malam bersahutan menyambut doa JIWA yang telah ikhlas berserah. Malam pun merangkul penuh kehangatan, membiarkan perjuangan meraih ma'rifat dalam takarrub yang berhias </span><em><span style="font-size:100%;">khauf </span></em><span style="font-size:100%;">dan </span><em><span style="font-size:100%;">roja. </span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Takkan berakhir di sini. Karena setiap takbir, rukuk, dan sujud akan menjadi saksi pengabdian yang tak pernah bertepi, hingga waktu itu tiba.."</span></span><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Ya ayyuhannafsul muthma'innah. Irji'i ila rhadhiyatammardhiyyah. Fadkhuli fi 'ibadi, wadkhuli jannati...."</span></span></em></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;"> (QS. Al-Fajr: 26-30)</span></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#660000;"><span style="font-size:100%;">Im' Syaza:</span></span></span><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="color:#660000;"><span style="font-size:100%;"> Juni, 28_Detik-detik dalam penantian yang indah..</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="color:#003300;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><strong><span style="font-size:100%;">Pada-Mu kubertanya lewat setiap SUJUDku..</span></strong></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Merasakan, sudah terlalu jauh kaki ini melangkah</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">memutar arah yang disinggahi di setiap pertemuannya</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">bertanya pada setiap aliran air yang seakan meneduhkan dalam gemericiknya</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">membaur dengan belantara hutan yang menyelimuti saat terik mentari</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">berlomba menyebarkan sengatannya..</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">hanya sebatas teman dialog yang berbisik</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><strong><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;">Cinta manakah yang hadir ini?</span></span></strong></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Memang, hati ini terlalu pandai menutup diri</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">bagaimana ia mencari di setiap sela doa</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">menyimpannya dalam rapatnya ruang yang terjaga</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">mengingatnya dalam keterpurukan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">menantikannya dengan segunung keyakinan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">sugesti....dan di utuhkan dengan doa</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Semua berlangsung lama, seolah tak mengapa</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">merasa, ada keridhoan yang merangkulnya</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Ghiroh itu di taburi bunga-bunga akan kekuatan azam</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">yang begitu meraja, tak peduli pada apapun</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">detik-detik kebahagiaan yang membayang </span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">mengalahkan semuanya</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">begitu indah......</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><strong><em><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;">Cinta manakah yang hadir ini?</span></span></em></strong></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Kesabaran, keikhlasan dalam penantian</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">tertempa dengan sendirinya</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Maha suci Allah...</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">mendidik pribadi yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">hari-hari penuh pembelajaran dan ibadah yang penuh harapan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><strong><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;">Cinta manakah yang hadir ini?</span></span></strong></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Dan pada akhirnya, doa-doa itu terkabulkan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">kebahagiaan berpadu sujud syukur meruntuhkan penantian yang terasa lama</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">harapan akan meniti kebahagiaan kembali menggunung</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">tapi........., itu hanya hitungan menit</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">digantikan oleh kekecewaan yang membuat hati ini terbuka</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">akal ini kembali berpikir mengulang perjalanannya</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">seolah tak percaya akan mendapat jawaban tak serupa yang terlukiskan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">dalam bingkai hati.....</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">sempat terucap: mengapa terjadi??</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><strong><em><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;">Cinta yang hadir ini adalah....</span></span></em></strong></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Perlahan,,semua mulai terjawab</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Sungguh, tak bisa menebak rahasia-rahasia-Mu</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">yang penuh ibroh..</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">dihadapkan pada berbagai macam jawaban yang membuat hati tertunduk malu</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">karena ia menyimpan 'kekeliruan' dalam menafsirkan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">mendahului ketetapan yang telah ada dengan sugesti yang berlebihan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">melupakan satu sumber yang tak akan pernah tergantikan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">Menyesal??</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">sebaliknya, BERSYUKUR...</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">perjalanan keliru yang membuat diri terbina akan qadha-Nya</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">menuai petuah indah untuk kelemahan diri yang sering menang</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">daripada kekuatan yang mestinya mampu menopang</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">mengambil kembali makna keIkhlasan, Ketulusan, dan Kesabaran</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">yang sempat terambil oleh keegoisan</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">dan....memupuk keyakinan yang semakin tertanam bahwa diri........</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">memang milik yang SATU</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">kembali merajut harapan-harapan yang dijanjikan Allah</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">tidak untuk yang lain</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">diri yang tak bisa sesempurna bunda Rabi'ah dalam menjangkau Mahabbah</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">tak sekuat Khadijah dalam perjuangan meneguhkan agama</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">tak secerdas bunda Aisyah....</span></em></span></span></p><p align="justify"><strong><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Ku temukan Cinta-Mu dalam Sujudku</span></span></span></strong></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">Wahai penilai hati, lihat batinku...</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">nyaris membisu karena terpaku akan keBesaran-Mu</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">yang tak tak dapat aku jelajahi sepenuhnya</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">meski ia bertebaran menyapu langit dan bumi-Mu</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">tertatih menuju-Mu....tak mengapa.</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">karena rahasia itu hanya Kau yang tau</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><em><span style="color:#000099;"><span style="font-size:100%;">tuntun hatiku dalam SABAR menanti cinta..</span></span></em></span></p><p align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="color:#00cccc;"><strong><span style="font-size:100%;">{Warna_28 Desember: Penantian penuh Anugerah}</span></strong></span></span></p><p align="center"><strong><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">"</span><em><span style="font-size:100%;">Allah SWT berfirman: jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah; 'cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'arasy yang agung</span></em></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">". (QS. At-Raubah: 129)</span></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="font-size:130%;"><br /></span></span></span></strong></p>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-5313007037612100542009-06-06T11:19:00.000-07:002009-06-06T17:43:55.950-07:00The Beautiful Crown:{Paradise Angel}<p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikqJdDHiIz6LYARJHGAAa12MAC_46Mg0DOb_N74KwV_06seFjFP9IshcDRvaH8K7OaCjbHqNUKLzhUzl42mm1o0E-61TiF75RFT2fhRigTZ19DfZi14kNocRGmvp28SOBfK_CPKlfSqg/s1600-h/1600flower_3012.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikqJdDHiIz6LYARJHGAAa12MAC_46Mg0DOb_N74KwV_06seFjFP9IshcDRvaH8K7OaCjbHqNUKLzhUzl42mm1o0E-61TiF75RFT2fhRigTZ19DfZi14kNocRGmvp28SOBfK_CPKlfSqg/s400/1600flower_3012.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5344371460936021426" /></a><em><span style="color:#cc33cc;">Kalimat</span><span style="color:#cc33cc;">2 </span><span style="color:#cc33cc;">dalam</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">tulisan</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">ini</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">adalah</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">buah</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">inspirasi</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">dari</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">seorang</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">penulis</span><span style="color:#cc33cc;"> Jon </span><span style="color:#cc33cc;">Hariyadi</span><span style="color:#cc33cc;"> yang </span><span style="color:#cc33cc;">dirangkum</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">dengan</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">kata</span><span style="color:#cc33cc;">2 </span><span style="color:#cc33cc;">sederhana</span><span style="color:#cc33cc;">.</span><span style="color:#cc33cc;">Terima</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">kasihku</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">pada</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">beliau</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">atas</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">karyanya</span><span style="color:#cc33cc;"> "</span><span style="color:#cc33cc;">Ku</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">Tunggu</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">Engkau</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">di</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">Pelaminan</span><span style="color:#cc33cc;">",yang </span><span style="color:#cc33cc;">membuat</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">mata</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">ini</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">tak</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">henti</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">membentuk</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">telaga</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">ketika</span><span style="color:#cc33cc;"> membacanya.Sungguh...aku </span><span style="color:#cc33cc;">jauh</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">dari</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">kesempurnaan</span><span style="color:#cc33cc;">..</span><span style="color:#cc33cc;">Kepada</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">CINTA</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">SEJATIku</span><span style="color:#cc33cc;">,</span><span style="color:#cc33cc;">sujud</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">syukurku</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">pada</span><span style="color:#cc33cc;">_Mu </span><span style="color:#cc33cc;">atas</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">HIDAYAH</span><span style="color:#cc33cc;"> yang </span><span style="color:#cc33cc;">semua</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">orang</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">berharap</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">mendapatkannya</span><span style="color:#cc33cc;">.</span><span style="color:#cc33cc;">Tempatkan</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">aku</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">bersama</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">BIDADARI</span><span style="color:#cc33cc;">2 </span><span style="color:#cc33cc;">SYURGAMu</span><span style="color:#cc33cc;">...</span><span style="color:#cc33cc;">Amin</span>:-)</em><span style="color:#cc33cc;"><br /></span></p><p><span style="color:#cc33cc;"></span></p><p><span style="color:#cc33cc;">"</span><em><span style="color:#cc33cc;">Maka wanita yang sholeha itu ialah yang taat kepada Allah lagi memlihara dirinya ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka"</span></em><span style="color:#cc33cc;"> (</span><span style="color:#cc33cc;">QS</span><span style="color:#cc33cc;">.An </span><span style="color:#cc33cc;">Nisa</span>: 34)</p><p><span style="color:#cc33cc;">Di saat melihat leburnya nilai sholeha dalam diri seorang muslimah, semangat bagai bangkit mencari di mana silapnya. Ambil kembali permata yang kau campak</span><span style="color:#cc33cc;">kan</span><span style="color:#cc33cc;">, </span><span style="color:#cc33cc;">hilangkan</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">debu</span><span style="color:#cc33cc;">-</span><span style="color:#cc33cc;">debu</span><span style="color:#cc33cc;"> yang </span><span style="color:#cc33cc;">menodainya</span><span style="color:#cc33cc;">. </span><span style="color:#cc33cc;">Peliharalah</span><span style="color:#cc33cc;">....</span><span style="color:#cc33cc;">kelak</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">kau</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">akan</span><span style="color:#cc33cc;"> </span><span style="color:#cc33cc;">dipertanggungjawabkan</span><span style="color:#cc33cc;">.</span></p><p><span style="color:#000099;"><br /></span></p><span style="color:#000099;"></span><span style="font-family:georgia;"><span style="color:#cc33cc;"><strong><em>SHALIHA:MAHKOTA TERMAHAL</em></strong></span></span><br /><span style="color:#000099;">Shalihah adalah keindahan karakter diri yang kemudian memantulkan kilaunya disudut2 sejarah.Sejarah menjadi indah gemerlap oleh peran wanita2 agung.Sejenak,kita menelusuri jejak2 keagungan ratu2 sejarah.Simaklah kemulian Sarah,istri pertama Nabiyullah Ibrahim yang setia mempertahankan diri dari godaan Fir'aun demi kecintaannya kepada suami & takutnya kepada Allah.Wanita yang dari rahimnya terlahir benih2 keturunan para Nabi&Rasul di kalangan Bani Isarail,para pemeran utama salah satu sejarah peradaban manusia yang pernah ada.Yaitu,peradaban ras Semit.Siti Hajar,wanita yang mempertaruhkan kehidupan demi janji suami yang akan kembali dalam waktu tak pasti di tengah alam yang hanya memberikan satu pilihan,KEMATIAN? "Ya Tuhan kami sesunguhnya aku telah menempatkan keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di sekitar rumahMu(baitullah) yang dihormati.Ya Tuhan,yang demikian itu agar mereka mendirikan sholat"(QS.Ibrahim:37)<br />Bagaimana membayangkan kemuliaannya ketika tapak2 kakinya antara Shafa &Marwa dinapak-tilasi jutaan muslim dari pelosok dunia setiap tahunnya?Semulia apa pula wanita yang melalui rahimnya Allah menempatkan asal benih jalur keturunan Nabi Ibrahim kepada Muhammad,Rasulullah manusia termulia sepanjang masa?</span><span style="color:#000099;"><br />Keshalihan ternyata juga seharga nyawa yang dibayar wanita agung seperti Asiyah binti Muzahim yang riwayat hidupnya berakhir di ujung anak panah Fir'aun,suaminya sendiri,demi mempertahankan harga diri manusia yang tertinggi,yaitu KEIMANAN."</span><em><span style="color:#000099;">Ya Tuhanku bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu di dalam syurga & selamatkanlah aku dari Fir'aun & perbuatannya & selamatkan aku dari orang2 yang zalim".</span></em><span style="color:#000099;">(QS.At Tahrim:11)<br />Maryam binti Imran,perawan suci,ke dalam rahimnya Allah meniupkan Ruh suci Nabiyullah Isa.Bunda Khadijah,ibunda orang beriman.Wanita mulia yang setia menyertai perjuangan Rasulullah yang berat di Mekkah pada saat2 menyalakan pelita peradaban manusia paling agung.Fatimahn Azzahrah,putri Rasulullah,penderitaannya menyertai perjuangan sang ayahanda sejak usia lima tahun.Terlalu panjang jika harus mengurai kisahnya yang penuh perjuangan.Dan.....wanita2shalihah yang agung lainnya.....lidah ini terlalu lemah untuk mengungkapkan kemilau mahkota wanita2 ini...<br /><br /></span><span style="color:#cc33cc;"><strong><em>SEMATKAN MAHKOTA itu di HATIMU</em></strong></span><br />"<em><span style="color:#000099;">Sesungguhnya Allah tidak melihat jasmani kalian&rupa kalian,tetapi melihat hati-hati kalian".(HR.Bukhari)</span></em><br />"<span style="color:#000099;">Ketahuilah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal darah.Apabila dia baik,maka baiklah seluruh jasad.dan apabila dia buruk,maka buruklah seluruh jasad.Dia adalah HATI".(HR.Bukhari Muslim)<br />Hati adalah pusat kesadaran&kendali diri.Dia pucuk pimpinan,pemegang komando semua gerak jasad.Dia pemilik kehendak,kemauan,rasa,apapun yang kita inginkan.Darinya datang ilham atas semua tindakan.Hati yang mencerna nilai,sehingga seseorang menjadi shalih&shalihah.Mahkota indah yang disematkan di hati,akan menampilkan pula tindakan yang indah.Mahkota berharga yang dikenakannya akan menampakkan efek2 bernilai&bermutu yang layak dihargai.Wibawa keagungannya akan memancarkan performa yang juga agung penuh wibawa.Sedangkan mahkota indah yang bertengger di hati wanita muslimah akan menampakkan citra keagungan yang sejati.Dia lestari karena dia bukan materi yang cepat atau lambat akan ditelan oleh sang waktu.Dia abadi&tetap akan menghiasi nama pemiliknya,meski raganya sudah menjadi tanah.Di sisi Allah dia akan menghiasi sang empunya yang telah menjelma menjadi BIDADARI SYURGA.Subhnallah...!<br />Pemilik mahkota hati justru mengusir hatinya mengangankan keindahan dunia.Dia harus melawan keegoisan dirinya sendiri dengan tidak menampilkan keeksotisan fisiknya agar menjadi pusat perhatian mata banyak orang.padahal,dia punya kesempatan luas untuk itu.tetapi,dia menyembunyikannya di balik kesederhanaan penampilan,namun sangat gigih melibatkan diri&jiwanya dalam peran2 kebajikan.<br />Namun...tidak semua wanita mampu meraihnya..hanya wanita2 yang rela berkorban meninggalkan kilauan godaan dunia&hanya untuk satu hal:merebut simpati Allah SWT,memperoleh tatapan MataNya yang melimpahkan keridhoan,"</span><em><span style="color:#000099;">Dan bersabarlah dalam menuggu ketetapan Tuhanmu,maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami</span></em><span style="color:#000099;">".(QS.At Thur:48)<br />Bagaimana cara meraihnya......??<br /><br /></span><span style="color:#cc33cc;"><strong><em>GAPAILAH dengan IMAN</em></strong></span><span style="color:#000099;"><br />Seberapa harga yang harus dibayar untuk membelinya????Hanya satu cara meraihnya.Miliki ia dengan IMAN yang menghujam di dalam hati.IMAN yang akan mengalirkan visi,inspirasi,serta energi yang melahirkan tindakan2 SHALIHAH."</span><em><span style="color:#000099;">Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik?Akarnya teguh&cabangnya menjulang ke langit.Pohon itu memberikan buahnya pada tiap musim dengan seizin Tuhannya"</span></em><span style="color:#000099;">.(QS.Ibrahim:24-25).<br />Begitulah iman kita,seperti pohon.di situ ada kalimat TAUHID yang menghujam kuat ke dasar hati,kokoh terpatri di dalam pikiran.Melaluinya energi kefitrian manusia akan Allah meresap,kemudian mengalir keseluruh simpul2 syaraf kesadaran dirinya.Menumbuhkan keyakinan yang kuat mengakar pada Allah.Menginspirasi gerak ibadah.Ada SHALAT,sang penghalang kekejian&kemungkaran.ZAKAtpengikis egoisme penyubur kepedulian.PUASA pengasah kendali diri&pembina solidaritas kepada sesama.Dan HAJI sebagai panggilan suci,ke rumah suci,untuk menunaikan misi yang suci.<br />Itulah ibadah&amalan orang mukmin.Kata Ibnu Katsir,itu adalah dahan&ranting iman yang menjulang ke langit,langit kesadaran&pencerahan jiwa yang kemudian menumbuhkan kebajikan2.kebajikan bertingkah laku dengan sesama dalam akhlakul karimah.<br />Iman yang mengakar itu telah membentuk karakter&pola pikir.Karakter itulah yang akan memunculkan pola tindak yang disebut sebagai keshalihan,yang sudah mengkristal&menyatu dalam setiap gerak diri yang akhirnya mewujud sebagai identitas.Maka SHALIHAH adalah sebuah identitas yang lahir dari karakter diri yang merupakan buah dari keimanan yang mengakar kuat di hati.Abu Bakar menggambarkanya:apa yang menghujam di dalam hatimu,dan kamu buktikan dengan perbuatan.Pada saat menajdi identitas,keshalihan begitu lekat dengan pemiliknya&tak membiarkan sepotong duri kecil menyakiti kaki manusia.Dia adalh pemalu yang merasa tak punya muka di hadapan manusia apalagi hadapan Allah,kalau harus mencoreng wajahnya dengan setitik ketidak-pantasan.Dia adalah muslim seperti digambarkan Rasulullah,"</span><em><span style="color:#000099;">Seseorang yang orang2 muslim lainnya aman dari gangguan lisan&tangannya".(HR.Bukhari Muslim).</span></em><span style="color:#000099;"><br />Semua merasa tenang bersamanya.tak ada kehawatiran,ketakutan,dan kecurigaan.Sebaliknya,dia senantiasa memberi manfaat.Pohon itu memberikan buahnya pada tiap musim dengan seizin Tuhannya,Kemanfaatan kehadirannya tak mengenal tempat,waktu&keadaan.<br />Saudaraku....Akhlakul karimah,seberapakah yang telah kita miliki?...Dia adalah parameter,apakah iman kita sudah berbuah atau bekum?Namun,hendaknya iman itu bisa menjadi tempat bernaung,kalaupun belum membuahkan.Atau paling tidak,jangan berduri,sehingga tidak melukai atau bikin gatal2 karena beracun.<br /><br /></span><span style="color:#cc33cc;"><em><strong>Kan KuJAGA dengan ISTIQOMAH.....:-)</strong></em></span><span style="color:#000099;"><br />Bagaimana merangsang pohon IMAN di hati agar berbuah??<br />Yang terpenting adalah berusaha tanpa henti&ISTIQOMAH.Itulah yang diresepkan Rasullallah setelah kita menancapkan ikrar keimanan."..</span><em><span style="color:#000099;">..Katakan:Aku beriman kepada Allah,kemudian ISTIQOMAHLAH</span></em><span style="color:#000099;">".(HR.Muslim).Iman yang membuahkan akhlakul karimah yang akan terus bisa dinikmati serta terasa akan segar manisnya setiap saat.Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan izin Tuhannya,kalau sudah menjadi identitas.Satu sifat itu akan diperoleh hanya jika disirami dengan semangat istiqomah yang tidak lekang oleh panas&tidak lapuk oleh hujan.<br />1. </span><strong><span style="color:#000099;">Motivasi&Orientasi yang lurus(tawhidut tha'ah)</span></strong><span style="color:#000099;">:"</span><em><span style="color:#000099;">Sesungguhnya orang2 yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah,kemudian mereka tetap istiqomah,maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),janganlah kamu merasa takut&merasa sedih,&bergembiralah kamu dengan memperoleh SURGA yang telah dijanjikan Allah kepadmu</span></em><span style="color:#000099;">".(QS.Al Fushilat:30)<br />2.</span><strong><span style="color:#000099;"> Hanya dengan satu cara,(tauhidul mutaba'ah)</span></strong><span style="color:#000099;">.Kebaikan dipertahankan karena satu kekuatan,yaitu kekuatan CINTA!pengorbanan rela ditempuh karena satu sebab,CINTA.cinta kepada Allah adalah energi besar istiqomah.namun ia tidak cukup hanya diucapkan atau diekspresikan sesuka sang pencinta."</span><em><span style="color:#000099;">Katakanlah,jika kamu benar2 mencintai Allah,ikutilah aku,niscaya Allah akan mencintai dan mengampuni dosamu".</span></em><span style="color:#000099;">(QS.Ali Imran:31)<br />3. </span><strong><span style="color:#000099;">Tekat Kuat (shidqul 'azm)</span></strong><span style="color:#000099;">."</span><em><span style="color:#000099;">Di antara orang2 mukmin itu ada orang2 yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah ,maka di antara mereka ada yang gugur.di antara mereka ada pula yang menunggu2&mereka sedikit pu tidak merubah janjinya</span></em><span style="color:#000099;">".(QS.Al Ahzab:23)<br />4. <strong>Tawakkal</strong>. Harapan adalah harapan yang terus dijaga dalam sanubari.Tekad tetaplah tekad yang harus ditancapkn dengan kuat di dasar jiwa.Untuk memuluskan tekad itu,tidaklah terwujud kapanpun sekehendak kita.semua hasil akhir adalah kehendak Allah,kita hanya pelaksana."</span><em><span style="color:#000099;">Kemudian apabila kamu sudah membulatkan tekad,maka bertawakallah kepada Allah SWT.Sesungguhnya Allah menyukai orang2 yang bertawakal kepada_Nya"</span></em><span style="color:#000099;">.(QS.Ali Imran:159)<br />Sungguh indah tawakkal orang yang beriman.Bara semangat untuk berbuat tak pernah padam.Tetapi dia tidak pernah membiarkan dirinya besar kepala dan tinggi hati,bahwa segala-galanya berpulang kepada Allah.Sang empunya kehendak,ketetapan,dan kuasa.<br />"</span><em><span style="color:#000099;">Mengagumkan urusan orang2 beriman.jika terkena musibah ia bersabar,itu sangat baik baginya.jika memperoleh kenikmatan,dia bersyukur dan membesarkan nama TUhannya".</span></em><span style="color:#000099;">(QS.An Nasr:1-3)<br />{</span><span style="color:#660000;"><strong>Source</strong>: Jon Hariyadi,Ku Tunggu Engkau di Pelaminan}<br /><br /></span><span style="color:#000099;">Subhannallah...kenakanlah mahkota indah itu.jadikan ia sebagai identitas yang melekat selalu pada dirimu.Raihlah ia.....dan jagalah dengan istiqomah.Sudahkah????<br /><br /></span><strong><span style="color:#cc33cc;"><em>WARNASyaza:</em></span></strong><br /><em><span style="color:#cc33cc;">Keindahannya dilukiskan dengan semua yang ada dalam genggaman nyata. Sungguh! begitu indah,,,Kesempurnaan diri yang dibalut sutera IMAN dan AKHLAKUL QUR'AN..<br />Diri,,,,,yang berusaha menjaga langkah untuk perjuangan di jalan Allah, yang tak pernah lelah dengan semua amanah yang terusung di pundaknya. tak akan hilang senyumnya meski keguguan jiwa dan kesulitan menghujami. Semua menjadi sebuah pemahaman, bahwa itu adalah ujian yang hadir sebagai anugerah dan membuka peluang untuk bersabar dan bersyukur...<br /><br />Diri yang tak pernah ingin pamrih dengan semua pengorbanan. Merebak harum keikhlasan dalam menjaga dan menerima apa yang dianugerahkan kepadanya. Ingin menjadi "pemandangan" yang tak pernah menjemukan dan diiringi lantunan "kebesaran Allah", dan dirindukan akan kelapangan semua orang bersandar pada diri yang menyadari "kelemahan" namun ingin selalu TEGAR dalam melangkah yang berderap nyata dihiasi dengan keimanan yang dipadu dengan "IBADAH CINTA"...(To me: Ima can do it! )<br /><br />Mungkin, terlalu mullia jika diri ini menginginkan para biadadari syurga untuk cemburu? itu artinya lebih baik dari mereka??? Semoga....:-) Karana inilah jalan yang telah diberikan untuk dirintis. Robb...jadikan aku wanita sholeha yang menempati bagian tertinggi di sisi-Mu..Love at The First Sight! (IM_Poetri Bungsu:saat berjuang dengan ketegaran menikmati ujian dari_Nya)</span></em>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4171934049275655561.post-35439265122514382142009-05-02T12:34:00.000-07:002009-05-02T17:00:16.523-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxsIdRvzMtN4rAuhTBt5Qtviv6WbdNA6R5yWqrcfF6XEwqxQ6ce9rmDzzvLHM8DeIAswhBgnSN-XgPRlO23cB2JgR_ihxEEcws-RJ09vnTA6cxpeqfrKyDnczsc5DdAScV9bSC_cFdjA/s1600-h/Butterfly1b4.gif"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 93px; height: 86px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxsIdRvzMtN4rAuhTBt5Qtviv6WbdNA6R5yWqrcfF6XEwqxQ6ce9rmDzzvLHM8DeIAswhBgnSN-XgPRlO23cB2JgR_ihxEEcws-RJ09vnTA6cxpeqfrKyDnczsc5DdAScV9bSC_cFdjA/s320/Butterfly1b4.gif" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331380317144220498" /></a><br /><br /><p align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqBRsrhmT2GNawta_zrUSwA-P6fp1SHyg3bmGPYaV9EMdKLhg0dCPR8c1osXpBFoJxOJzE0_gHUgAk_zs4YtxI8AZ4Aae6U951Xl9R0RZ836DZdrEeqlk0TqL03sD9BMkMcbfrR3RE7w/s1600-h/08090610555300.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqBRsrhmT2GNawta_zrUSwA-P6fp1SHyg3bmGPYaV9EMdKLhg0dCPR8c1osXpBFoJxOJzE0_gHUgAk_zs4YtxI8AZ4Aae6U951Xl9R0RZ836DZdrEeqlk0TqL03sD9BMkMcbfrR3RE7w/s320/08090610555300.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331374758577319490" /></a><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;">L<span style="font-size:78%;"><strong>ove of My </strong></span></span></span><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:78%;"><strong>Hear</strong></span></span></span><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:78%;"><strong>t</strong></span></span></span><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:78%;"><strong>:</strong></span></span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><em> seorang</em> </span></span><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:webdings;"><em>hamba Allah yang sedang dan akan selalu merintis kesempurnaan dalam kekaffahan seorang muslimah..perjalanan yang telah menorehkan bait-bait sejarah, mengukuhkan sekelumit jiwa yang rapuh dengan nilai-nilai kedewasaan yang hadir disetiap tapak yang belum berujung. berjuang untuk selalu berda pada azam yang satu, demi sebuah mahligai dan cita-cita mulia yang tumbuh di hati yang tulus dan berserah diri. cita-cita yang berbalut cinta untuk menjadi sosok yang laksana Mutiara di dasar lautan dan tak pernag tersentuh oleh tangan manusia, sosok yang qonitat, serta hafidzat dan menjadi Qurrota a'yun bagi siapapun kelak yang akan Allah amanahkan untuk mendampinginya.</em></span></span></span><span style="font-size:85%;"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-family:webdings;"><em>(Poetrie Bung$u_88)</em></span></span></span></p><p align="center"><span style="font-size:100%;"><strong><span style="font-family:verdana;"><span style="color:#33ff33;">Saat Penantian Menjadi @nugerah...</span></span></strong></span></p><p align="center"><span style="color:#990000;"><span style="font-family:webdings;"><span style="font-size:100%;">"Apabila Alah memberi kepadamu, niscaya Dia saksikan kepadamu kebaikan-Nya, apabila Dia menolakmu niscaya Dia saksikan kepadamu kekuasaan-Nya. Maka dalam senua itu memperkenankan dan menghadapkan kepadamu dengan sifat kehalusan-Nya</span><em><span style="font-size:100%;"> (Imam Ibnu Athailah). </span></em></span><span style="font-family:webdings;"><span style="font-size:100%;">masihkan ada keraguan dengan ketentuan dan segala kebaikan Allah atas kita? "Demi Zat yang diriku ada di tangan-Nya, tiadalah Allah memberikan suatu keputusan kepada hamba-Nya yang mukmin, melainkan akan memberi kebaikan kepadanya". karena Allah menempatkan kita pada "ruang" kemampuan dan segala kebaikan yang kita siap menjalaninya. </span><em><span style="font-size:100%;">La tajhof wala tahzan..Peran terbaik apa yang membuat hidup kita menjadi berharga?</span></em></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:100%;">Benarkah setiap diri itu menunggu?</span></span></span><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:100%;">sungguh, tak hendak melukis, mereka-reka, atau menunjuk siapa dia? </span></span></span><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><span style="font-size:100%;">terkadang kepastian yang telah di tanam dan di pupuk memudar bersama keguguan yang belum memberikan jawaban.ujian keIMANAN kah ini?hanya satu kata: BELUM TEPAT. Benarkah setiap diri sedang menunggu orang yang tepat u mengerti integritasnya, menghargai keberadaannya, menopang kegalauan jiwa, menyayangi dengan tulus, menghapus air mata dan menggantikannya dengan sirat senyum,dan tentunya menuntun dalam jalan dakwah yang membutuhkan patner yang setia? Benarkah kita sedang menungu?jujurlah jika menelusuri hati ini kekhawatiran terkadang tak urung menghampiri, takut semuanya tak sesuai dengan harapan. tapi, ingatlah janji Allah dan Rasul-Nya:setiap amal itu tidak akan pernah tertukar.. hak dan kewajiban itu tidak akan diamanahkan pada hamba yang tidak BERHAK atas hak dan kewajiban itu.Terjagalah dirku dan dirmu...Bingkai Allah akan tautkan hati hamba2-Nya..:-)</span></span></span></p><p align="justify"><span style="font-family:webdings;"><span style="color:#cc33cc;"><em><span style="font-size:100%;">"Tidak ada kebaikan yang lebih berharga bagi seorang mukmin kecuali berbaik sangka kepada Allah. Demi Zat yang tiada Tuhan kecuali Dia, tidaklah seorang hamba berbaik sangka kepada Allah kecuali Dia pasti akan memberikan segala prasangka tersebut. Itu dikeranakan segala kebaikan ada ditangan-Nya. “Tiada seorangpun yang dapat membedakan antara sabar dan mengeluh, melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Jika bersabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Jika mengeluh, sesunguhnya ia tidak mendapat ganti apapun kecuali hal yang sia-sia"</span></em></span></span></p><p align="center"><span style="font-family:trebuchet ms;"><strong><span style="color:#006600;"><span style="font-size:100%;">Peran terbaik apa yang membuat hidup kita menjadi berharga?</span></span></strong></span></p><p align="center"><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;">Banyak hal yang terjadi telah menempa kita menjadi sosok yang berbeda. meyadari sebuah "kedewasaan" yang hadir sebagai proses pencarian yang belum berujung. karena semakin hari, semakin banyak hal yang ingin dicari.sosok itu pula yang menempatkan posisinya untuk lebih mengerti dan berani memandang HIDUP dengan diri yang tegap, dan wajah yang tangguh! tapi semuanya tidak dapat diukur hanya dengan keberanian yang tak memiliki "atsar" dalam perjalanannya, kedewasaan yang melingkup dirinya menjadi sosok yang bijaksana, atau ketangguhan diri yang tercermin lewat kekuatan fisik semata? </span></span></span></strong><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;"><br /></span></span></span></strong><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;">Sesungguhnya hidup ini sederhana. ia menjadi rumit dikarenakan perencanaan dan keinginan kita yang banyak dan terkadang begitu tinggi. ingin menjadi terbaik tetapi tidak melakukan hal yang baik, banyak "daftar angan2" tapi tidak ada TINDAKAN. ingin menjadi pemeran terbaik tapi tidak dapat memposisikan peran itu sendiri. so what?</span></span></span></strong><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;"><br /></span></span></span></strong><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;">Mengukur keberhargaan diri yang terpenting adalah mengetahui peran yang kita mainkan dalam kehidupan ini. peran itu menunjukkan apakah kita diperlukan dan dapat memberikan manfaat yang menjadikan perjalanan hidup kita serta orang lain di sekitar kita, merasakan keberadaan kita yang memberikan semua itu. sekecil apapun. meskipun hanya di satu episode tertentu, tapi akan sangat berarti. </span><em><span style="font-size:100%;">Sure You can do it! </span></em></span></span></strong></p><p align="center"><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><em><span style="font-size:100%;">Khoirunnas anfa'u linnas.</span></em></span></span></strong></p><p align="justify"><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;">Peran terhebat kita adalah menerima skenario dengan kerendahan hati dan merasakan menjadi sosok yang selalu berada di jalan muhasabah, menyadari kelebihan diri tapi tak ingin dipandang sebagai orang yang lebih...</span></span></span></strong></p><p align="justify"><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;"><br /></span></span></span></strong><strong><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color:#00cccc;"><span style="font-size:100%;"><br /></span></span></span></strong><span style="color:#000099;"><span style="font-size:78%;"><strong><span style="font-family:lucida grande;"><br /></span></strong></span></span></p>The Frame of Love ("meraih CINTA bersama Allah")http://www.blogger.com/profile/10954655824784020499noreply@blogger.com2