Kamis, 06 Agustus 2009

Cinta-Mu Kembali Meraihku......>Mutiara Sya'ban<

"....Saat aku tau, CINTA itu telah menuntun langkahku.." (Hidayah Feb_2002)

Sepenggal kisah itu kembali membuka tabirnya

ada kerinduan yang begitu mendalam...

detik-detik yang membimbing tangan ini untuk terus bersama langkah,

langkah yang ingin selalu menciptakan tapak-tapak perjuangan

detik-detik yang tanpa sengaja membina diri untuk tetap teguh

dengan semua Ujian hidup yg akan terus bergulir

detik-detik yang membuat hati ini selalu berkeras dengan SATU rindu..

CINTA, dan keinginan yang tak terpendam
ruang yang membuat kebahagiaan
tak pernah ingin tergantikan...
merasakan indahnya perjalanan hidup...

****
Saat itu......
semua telah sirna
bukanlah perkara mudah untuk menjauhkannya
ada tangis yang seakan tak bisa dibendung
ada keguguan yang sempat merampas ketulusan
sehingga ke-egoisan itu meraja bak meraih kemengangan
ada kekecewaan pada diri yang tak bisa memilih..
memilih.....!
kata-kata yang seakan bisa meraih yang dimau
sehingga melupakan, bahwa ada yang berhak atas pilihan itu
berlebihan....
salahkah?

Saat itu....
keIKHLASAn hadir menjadi perisai
bersamaan dengan keSABARan yang tak pernah henti menenangkan
meskipun tidak mudah menghilangkah rasa SAKIT...
tapi, siapa yang akan disalahkan??
tiada yang salah....
ini adalah persepsi hati dan pikiran yang tidak sejalan
rasional terlalu berlebihan dalam mendeskripsikannya
hati yang bersih ini menolak hadirnya
meskipun akhirnya mengalir mengikuti
sungguh! terlalu mudah untuk berbolak-balik..

Saat itu....
nilai-nilai kedewasaan itu bak memenuhi kertas yang selama ini kosong
diri yang BERSERAH akan semua kehendaknya
perlahan, ada senyum yang tersirat
tak ada penyesalan, tak ada keinginan untuk semua itu kembali
wajah mulai menghadap untuk masa depan yang siap menunggu perjuangan
orang-orang yang ingin meraihnya
siapa pun dia..
meskipun, bayang-bayang itu tak langsung pergi
tetap menjadi ujian terberat
tapi seiring itu pula, kenyataan menghapusnya
bahwa inilah yang mesti diraih
lupakan yang tak menjadi nyata!
karena ia akan mengikis ghirah itu..

Hingga....semua mengembalikan sosok itu

sosok yang selalu merintis kekaffahan...

tak pernah sempurna dengan dirinya

tapi ingin berjuang keras untuk itu

mengembalikan hari-hari yang telah hilang dengan kelalain

seolah ingin menebus semunya dengan waktu yang semua orang tak tahu
kapan akan berakhir...

Tetapi.......
di saat gemuruh ibadah melantakkan jiwa
semua bersujud dengan alunan bait-bait yang penuh keheningan
angin itu menderu bak ingin merobohkan benteng keyakinan
yang telah berdiri kokoh
ingin mendobrak pintu hati yang mulai tertutup rapi dan terjaga
ingin mengacau semua pikir yang telah di tata untuk yang SATU..
menerbangkan jasad yang telah bernasyad ingin tetap pada peraduan ini
hampir menyerah dan menghadirkan berbagai pertanyaan kekalutan;
mengapa mesti hadir, mengapa hanya karenanya
semua yang telah diperjuangkan menjadi redup..
mengapa mesti dia, tidak yang lain???

Izinkan aku menangisi kebodohan ini...
kebodohan yang menjebak dalam ranjau yang sangat membahayakan
yang jika lalai, tak akan mampu keluar bahkan selamanya akan terjebak disana
Inikah seorang hamba yang mengatakan: aku hanyalah manusia biasa?
Tidak! semua tidak biasa, tapi harus mempertahankannya dengan luar biasa!

Sungguh! semua pun mulai goyah, tapi periasai-Mu berkilau bak MUTIARA:

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami Telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta" (QS. Al-Ankabut: 2-3)

Menangis.....biarlah butiran-butiran lembut itu mengekpresikan penyesalannya...

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat" (QS. Al-Baqarah: 214)

Tubuh itu bergetar hebat, bagai mencabik-cabik hati yang begitu halus ini.
Semua bukan apa-apa.
Mungkinkah akan kalah dengan Ujian yang sangat tidak sebanding dengan ujian para kekasih Allah? yang rela merelakan semua hidup dan mati hanya untuk-Nya?
pertanyaan singkat yang semakin menyudutkan
apa yang mesti aku lakukan??? ingin menjerit meneriakkan kalimat itu...

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'," (Q.S. Al-Baqarah: 45)

AllahhuGhafururRahim....
La Haulawala Quwwata Illa BillahHil'aliyyil'azim...
Diam.
membiarkan jasad dan ruh menikmati riak keagungan-Nya
membiarkan rinai 'hujan' mata membentuk telaga
membiarkan lisan memadukan Tasbih,Tahmid, Tahlil, dan Takbir
membiarkan jemari bergetar bersama peluh ampunan
seakan hanyut dalam lautan CINTA yang melenakan
****
Biarkanlah ia berlalu
untuk sebuah ibroh dan kenangan yang akan memperkuat perjalanan
tak mengapa ia ada..karena ia telah menguji kerapuhan jiwa ini
dan menggantikannya dengn keteguhan yang mungkin tak semua orang
bisa untuk menggenggamnya..

Semakin menemukan makna CINTA yang utuh
sungguh! kebahagiaan yang tak tergambar
bisa melewati semua tangga ujian
yang nanti akan membuat sampai pada tujuan akhir yang ABADI
dengan perjalanan yang Indah, meskipun penuh liku..

Hari ini.....Kau kembali meraihku
mendekapku, menopang kepincangan jalanku
menghapus kesedihan dan menggantikannya dengan sirat senyum
yang menjadi penghias diri, dan yang sempat hilang beberapa waktu..

Seolah Kau ingin mengatakan padaku:
Lihatlah! ada jalan yang telah terbuka untuk kau masuki
di dalamnya kau akan dapati sebuah kata, "untuk INILAH kau HIDUP"
berjuang, demi Kekasih Sejatimu.
bukankah kau ingin mengharapkan perjumpaan dengan-Nya kelak,
dengan wajah berseri, jiwa yang bersih?
dan berda di sisi-Nya Terindah....AMIN.
Aku inginkan_Mu...

Langit tak selamanya cerah, disapu awan yang menari beriringan indah
akan ada mendung dan hujan yang hadir sebagai penggantinya
Matahari tak selamanya terik menjadi penerang dunia
akan ada bulan yang mendekap dunia dengan malamnya
semua terus berganti, seiring ketentuan yang Ia kehendaki
semua memberikan hikmah yang dapat kita petik dalam menjalani hidup ini...

{Reach My Love: Ibroh Sya'ban yang tak akan terlupakan. Aku mencintai_Mu}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar